Pariwisata Banten Masih Lesu- Pemprov Gimana Nih?

RMOLBanten. Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Banten meminta Dinas Pariwisata (Dispar) Banten gencar melakukan promosi potensi pariwisata.


"Walaupun ada travel advisory atau travel warning, tidak berdampak sama sekali bagi pariwisata Banten, karena tidak ada turis yang wara-wiri di Banten. Tidak seperti daerah lainnya," katanya.

Ia menjelaskan, di Banten segmen pasar pariwisatanya tidak seperti seperti Bali, Nusa Tenggara Barat dan Jogjakarta serta beberapa daerah lainnya yang dominan wisatawannya dari mancanegara.

"Kalau di Banten 95 wisatawan nusantara. Jadi tidak berdampak sama sekali walaupun ada travel advisory ataupun travel warning dari sejumlah negara," terangnya.

Masih rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Banten, lanjut dia, menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota bagaimana menerobos pasar wisatawan mancanegara. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan membuat event-event berskala nasional dan  internasional.

Menurutnya, event-event tersebut harus memberikan dampak terhadap tingkat hunian hotel, rumah makan dan perkembangan ekonomi masyarakat.

"Semestinya dievaluasi dan diinventarisir dari event-event yang telah menghabiskan APBD dan APBN dari hasilnya. No Tourist In Banten," jelas dia.

Menurutnya, di Banten pada hari-hari biasa tidak terliihat adanya wisawatan mancanegera atau turis yang jalan-jalan atau wara-wiri di sekitar Banten.

Sementara Kepala Dispar Banten, Eneng Nurcahyati juga mengakui bahwa adanya travel advisory ke Indonesia dari sejumlah negara, terkait dengan adanya kasus bom di Surabaya tidak berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara.

"Sepertinya tidak ada dampak yah. Tapi kalau untuk di hotel-hotel datanya ada di PHRI," kata Eneng.[mor]

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news