Pasar Modern Tigaraksa Ramah Difabel

RMOLBanten. Ada yang berubah dari wajah pasar modern Tigaraksa. Pasar ini menyajikan berbagai faslitas. Selain ramah lingkungan, pasar dengan gaya modern itu juga ramah anak dan difabel.


Primus Handoyo menambahkan, pihaknya kini tengah menyiapkan kepindahan para pedagang yang akan menempati kios yang sedang dikebut pengerjaannya. Ia pun menargetkan akhir tahun ini sudah bisa digunakan.

"Target itu memang tadinya setahun. Dan Alhamdulillah selama pembangunan ini tidak ada masalah. Semua pihak mendukung pembangunan pasar modern Tigaraksa ini. Rencananya, bulan September tahun 2018 ini sudah bisa digunakan oleh pedagang," imbuhnya.

Primus juga mengklaim, konsep ramah difabel dan ramah lingkungan ia kombinasikan dengan kedaerahan. Muatan lokal yang bisa dilihat dari pasar ini selain warna unggu dipadukan dengan gaya tugu khas milik Kabupaten Tangerang.

"Kalau dari desain menggunakan ciri khas Tangerang, dengan logo tugu Benteng dan warna unggu yang menjadi ciri khas Tangerang," terangnya.

Dikatakan Primus, pembangunan pasar sendiri direncanakan menghabiskan anggaran sekitar Rp56 miliar. Ia juga memastikan, area kantong parkir akan menjadi sorotan utama pihaknya. Selain kebersihan pasar, ia juga mengaku pasar Tigaraksa selain nanti tidak becek dan kumuh serta tidak akan banjir.

"Kantong parkir di sini pasti luas, dan nanti kita siapkan buat mobil angkutan umum, tempat khusus menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat aman. Pasar ini dikelilingi kantong resapan air, dan kita juga mengelola langsung limbah pasar. Jadi, air dari limbah pasar, tidak lagi bau dan menimbulkan limbah dilingkungan area pasar," terang Primus.

Sementara itu pengelola pasar Tigaraksa, Suryadin mengatakan, pihak sudah melakukan sosialisasi kepada para calon pedagang pasar Tigaraksa terkait rencana kepindahan pedagang dari tempat penampungan ke lokasi kios baru.

"Kita sudah beritahukan kepada pedagang, bahwa dalam waktu dekat ini mereka akan menempati kios baru. Semoga saja akan lebih meningkatkan iklim perdagangan bagi para pelaku usaha itu sendiri nantinya," jelas Suryadin.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news