Polri harus mengambil momentum dengan melakukan pemeriksaan narkoba melalui rambut pasca peristiwa penembakan di kafe RM, Cengkareng oleh Bripka CS.
- Ketum ICMI Minta HMI Mampu Hadirkan Solusi
- ICMI Dijamu Pemkot Surabaya Menyusuri Sungai Kalimas
- Lecehkan Agama, HIPMI Jaya Minta Holywings Segera Ditindak
Demikian dikatakan anggota Dewan Pakar ICMI Anton Tabah dalam keterangan tertulis yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/2).
Langkah ini juga merupakan bagian daripada pencegahan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras (miras). Sehingga kejadian yang mencoreng institusi seperti mantan Kapolsek Astana Anyar yang pesta sabu bersama anggota dan Bripka CS yang mabuk lalu menembak hingga tiga nyawa melayang tidak terjadi lagi.
"Karena rambut lebih efektif dan tahan lama daripada urine. Walaupun pasca 3 bulan mengonsumsi narkoba atau miras masih bisa diteksi lewat rambut tersebut," kata Anton.
Tes ini, sambung Anton idealnya dilakukan setiap persemester atau enam bulan sekali. Tes narkoba melalui rambut ini juga bisa dilakukan untuk menscreening setiap promosi jabatan dan pendidikan kejuruan di internal Kepolisian.
"Insha Allah tidak ada lagi anggota Polri yang lolos jadi pengguna narkoba atau miras yang sangat memperburuk citra Polri," pungkas Anton.
Disisi lain, mantan jenderal bintang satu Polri ini menyarankan agar Korps Bhayangkara melakukan evaluasi secara menyeluruh sejak mulai dari rekrutmen anggota Kepolisian.
Karena menurut Anton, setiap anggota polisi haruslah manusia yang diatas rata-rata.
"Calon polisi adalah manusia linuwih unggulan karena yang dihadapi manusia langsung dan musuh-musuh yang tak tampak sulit diprediksi," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Saran Refly Harun Soal Polri di Bawah Kemendagri
- Wali Kota Surabaya Eri Gandeng Polisi dan TNI Perangi Curanmor, Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan
- Polri Susun Skema Rekayasa Lalin Saat Arus Balik Lebaran 2025