Pasca kelonggaran penyekatan dan screening jembatan Suramadu oleh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jatim, jumlah pasien Covid-19 di Kota Surabaya semakin membludak.
- Jelang Lebaran, Polres Bondowoso Musnahkan Ribuan Botol Miras hingga Knalpot
- Gubernur Khofifah Terbitkan SE Penggunaan Kendaraan Listrik dan Kompor Induksi
- Perluas Jangkauan Layanan, Gubernur Khofifah Tambah 10 Armada Bus Transjatim Koridor I Gresik-Surabaya-Sidoarjo
Terhitung mulai Sabtu (26/6) sudah tembus sebanyak 418 kasus aktif.
Saat ini ratusan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG itu sedang dirawat Hotel Asrama Haji (HAH).
Sedangkan untuk rumah sakit dikhususkan merawat pasien yang memang membutuhkan perawatan.
"Di Asrama Haji Sukolilo sudah 400 lebih. Warga Surabaya harus tahu, di Asrama Haji jumlah gak karuan, kalau di total hampir 400. Walaupun 400 OTG, ini waspada. Insyaallah Asrama Haji cepat sembuh, karena OTG 3-4 hari sudah sembuh ya. Di RS butuh waktu lama mungkin," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai meninjau vaksknasi serentak di Kenjeran Park, Sabtu (26/6).
Tak ayal membludaknya pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kelabakan.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang setiap harinya bertambah, Pemkot Surabaya menambah kapasitas di Hotel Asrama Haji (HAH) itu.
"Ada 2 gedung, 160-an lagi (tambahan kapasitas), 500 lebih kapasitasnya (saat ini). Kalau di IGD masih banyak yang antre, ga bisa masuk RS, yang OTG bisa di Asrama Haji. Yang di RS kalau membaik pindah Asrama Haji," jelasnya.
Dengan tersedianya 2 gedung baru itu, Wali Kota Eri menghimbau kepada warga Surabaya, jika sudah merasa tidak nyaman dengan badannya bisa segera diperiksakan.
Meski belum mengalami gejala serius, seperti sesak nafas untuk segera memeriksakan diri.
"Kalau tidak nyaman dengan badannya, kena COVID-19, walaupun belum sesak napas, tolong selamatkan orang tua, anak istri keluarga dan suami. Ayo masuk Asrama Haji," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika saat ini kasus banyak ditemukan dari keluarga. Bukan hanya satu anggota keluarga di rumah, melainkan pada semua orang yang tinggal dalam satu atap.
"Orang yang biasanya "wis gapapa aku kumpul keluarga". Saya ini kalau ada orang yang kena COVID-19 tapi masih pengen di rumah, kan kasihan orang tua, keluarga dan istrinya. Ini dijaga. Betapa menyesalnya ketika kita menularkan ke orang yang kita cintai. Saya dan jajaran pemkot akan berjuang, yang penting warga sehat," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bajes, Bus Sekolah yang Difasilitasi Bupati Kediri untuk Pelajar Terdampak Bandara
- Diterjang Hujan Angin Terop VIP Acara Pramuka Roboh, Wabup Ngawi Selamat
- Tiket Kereta Api Libur Nataru di Wilayah Daop 8 Surabaya Belum Tejual Habis