Dibubarkannya penyekatan dan sceening di jembatan Suramadu ternyata berdampak luas bagi warga Surabaya.
- Gubernur Khofifah: Waisak Jadi Pijakan Bangun Nilai Luhur Persaudaraan Kebangsaan
- Warga Kalijambe Temukan Fosil Gajah Purba Saat Gali Tanah untuk Pondasi Rumah
- Manfaatkan Lahan Tidur, Wali Kota Eri Minta Dukungan BRIN Kembangkan Teknologi Pangan
Disinyalir pelonggaran penyekatan itu memicu kenaikan angka positivity rate yang menunjukkan berapa besar orang terinfeksi virus corona di sebuah populasi.
Tak ayal hal tersebut juga semakin manambah penuh Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 di Surabaya terus berjalan dinamis.
Artinya keterisian BOR di Surabaya saat ini bukan mengalami penurunan melainkan terus melonjak naik.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya pada 22 Juni 2021 BOR rumah sakit (RS) mencapai 89,19 persen. Angka ini naik 13 persen dibandingkan pada 18 Juni 2021 ada 75,9 persen.
"Hingga tanggal 22 Juni data dari dinkes terjadi peningkatan BOR di Kota Surabaya. Total sekitar 89,19 persen kondisinya. Kalau tanggal 21 Juni 88,8 persen," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara dikutip Kantor Berita RMOLJatim dikantornya Jum'at (25/6).
Kemudian untuk ICU juga ada peningkatan. Saat ini sudah mencapai 95 persen. Sedangkan isolasi rawat pasien yang sedang terpakai 88 persen.
"ICU itu dengan ventilator 90 persen, ICU non ventilator 95 persen. ICU penurunan kemarin 97 persen, sekarang 95 persen," jelasnya.
Ia menjelaskan, jika kasus Covid-19 di Surabaya maupun daerah sekitar sedang melonjak signifikan, perlu gotong-royong dari masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak sampai masuk RS.
"Karena mengingat BOR di Surabaya seperti ini, dan angka Covid-19 di Surabaya maupun sekitarnya terjadi lonjakan signifikan, agar tertib prokes, meski sudah vaksin. Kenaikan secara nasional terjadi kenaikan, menurut para ahli ini dari dampak libur lebaran," jelasnya.
"Pemkot berusaha memaksimalkan ketersediaan bed di RS. Diharapkan warga benar-benar disiplin, terutama yang sehat-sehat yang sering keluar, berkerumun, tolong diperhatikan, tidak mudah mencari RS," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Omicron Semakin Meluas, Pemerintah Perlu Tingkatkan Kewaspadaan
- Jalan di Tamanan Rusak Parah Dikeluhkan Warga, Dinas BSBK Siapkan Anggaran 1,8 Milyar
- SKB Negeri Surabaya Buka Pendaftaran Siswa Baru