Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau peternakan sapi perah Bumi Rojo Koyo di Kab. Banyuwangi, Senin (23/12).
- Jatim Fair 2022 Resmi Dibuka, Gubernur Khofifah: Ajang Pelaku UMKM Jatim Masuk Pasar Lebih Luas Lagi
- Tarawih di Masjid Jami' Jember, Gubernur Khofifah: Bulan Ramadhan Jadi Perekat Silaturahim dan Penguat Kesalehan Sosial
- Berhasil Wujudkan Pemilu di Jatim Aman dan Kondusif, Pj Gubernur Adhy Terima Prapanca Award 2024
Populasi sapi di Bumi Rojo Koyo mencapai 2.040 sapi dengan produksi susu antara 28-30 liter per hari. Produksi susu ini didapatkan dari sekitar 1.200 sapi dewasa siap perah yang diambil susunya tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam.
Peternakan modern ini telah difasilitasi oleh teknologi canggih. Seperti mesin pemotongan kuku, USG, perlengkapan inseminasi buatan, serta towing.
Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy mengecek keadaan sapi-sapi yang dikelola dalam modern farm ini. Mulai proses pemotongan kuku, pemberian pangan, sampai pemerahan susu.
"Tujuan pertama kami datang ke sini adalah dalam rangka mengembangkan investasi. Karena Jawa Timur terkenal dengan daya saing daerah yang kuat, salah satunya bagaimana industri investasi bisa masuk dengan baik dan berjalan lancar," katanya.
"Kedua, kami memastikan kecukupan kebutuhan pangan khususnya daging dan susu. Karena 80 persen susu kita masih impor dan 60 persen susu berasal dari Jawa Timur. Jadi ini yang harus kita jaga," lanjut Pj. Gubernur Adhy.
Lebih jauh, mantan Staf Ahli Kemensos RI itu menjelaskan, Jawa Timur saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Australia Barat. Dan salah satu investor yang ikut dalam trading ini adalah Bumi Rojo Koyo yang akan kembali menerima sapi tambahan Australia pada Februari 2025 mendatang.
"Program lain yang dilakukan Founder Aminoto adalah kerjasama dengan Menteri Pertanian untuk memfasilitasi rakyat dan petani kecil-kecil. Maka kami berterima kasih kepada pengusaha dan investor yang bukan hanya fokus untuk kepentingan bisnisnya sendiri, tetapi juga berupaya untuk bermitra dengan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan rakyat," jelasnya.
Selain itu, ketersediaan susu ini juga untuk memastikan kesiapan Jawa Timur menerapkan program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Di mana, susu merupakan salah satu menu wajib di dalamnya.
"Kalau untuk kebutuhan susu, di sini menyediakan bahan baku murninya. Kita masih menunggu karena di tahun Januari akan ada piloting, kita lihat mana yang akan dijadikan piloting. Kalau di sisi Jawa Timur dan kabupaten/kota sudah siap, jika memang perlu sharing anggaran kami juga siap," tuturnya.
"Konsepnya adalah ini melibatkan semua stakeholders, seperti UMKM sebagai penyuplai. Jadi kita memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat lokal untuk bisa memanfaatkan makan gratis ini menjadi penyedia," pungkas Pj. Gubernur Adhy.
Menurut Direktur Operasional Arif Gunawan, sebagai modern farm yang menyalurkan bahan baku susu segar ke area Jawa Timur, pengolahan limbah di peternakan ini juga sudah sistematis. Sehingga, limbah cair digunakan untuk membersihkan kandang sedangkan limbah padat digunakan sebagai pupuk.
"Kita punya sekitar 40 hektar lahan pertanian. Sekarang pupuk ini masih kita gunakan sendiri, tapi mulai semester dua tahun depan kita akan bermitra dengan masyarakat sekitar untuk bisa memanfaatkan pupuk kandang ini. Karena pupuk ini sangat bagus," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi B Nilai Sidak Wali Kota Eri di KBS Momentum Perbaiki Kinerja Dishub, Anas: Semoga PAD Parkir Maksimal
- Pemkot Surabaya Usulkan Tambahan Tenaga Pengajar Melalui Seleksi PPPK ke Pemerintah Pusat
- Cafe Berubah Jadi Bar, Chug Bar Tak Miliki Izin Jual Minhol