Saat acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke 50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ternyata tidak mengumumkan siapa sosok calon presiden yang akan diusung di pemilu 2024 mendatang.
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat bahwa PDIP tidak miliki desakan untuk umumkan tokoh yang akan diusung. Argumentasinya, PDIP punya kader yang cukup menjanjikan untuk kompetisi di Pilpres, mereka tinggal menunjuk Puan Maharani, atau Ganjar Pranowo, atau keduanya sekaligus.
Argumentasi kedua, jelas Dedi, PDIP punya akses mengusung tanpa koalisi, sehingga PDIP tidak dalam kebutuhan menjajaki partai lain.
"Tetapi partai lain yang memerlukan PDIP, itu bisa saja ada dalam anggapan Megawati," demikian analisa Dedi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/1).
Dedi melihat, kepercayaan diri Megawati terbangun karena dua sebab, pertama; PDIP mendominasi Pemilu 2019, dengan jumlah pemilih yang cukup jauh meninggalkan pemenang keduanya. Hal itu mengindikasikan militansi kader PDIP yang kuat, serta bukti mesin politik PDIP berhasil.
Sebab kedua, PDIP memiliki Joko Widodo yang secara kekuasaan bisa pengaruhi partai lain, elite partai non PDIP sangat mungkin berada di bawah kendali Jokowi, utamanya PPP dan Golkar.
"Situasi ini menumbuhkan kepercayaan diri itu, tetapi jika lengah, bukan tidak mungkin PDIP akan menjadi musuh bersama, imbasnya PDIP bisa tumbang," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah