Partai penguasa, PDI Perjuangan melemparkan kritikan terkait anjloknya pertumbuhan ekonomi di angka 4 persen di tahun 2019.
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Survei PolMark Soal Capres Tertinggi: Ganjar, Prabowo, dan Anies
- Parpol KIM Jember Mulai Galang Kekuatan Menangkan Probowo-Gibran
Kritikan ini disampaikan politisi senior PDIP Effendi Simbolon yang geram lantaran Menteri Keuangan Sri Mulyani gagal membawa Indonesia terbang sesuai dengan target Jokowi, ekonomi tumbuh 7 persen.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Iwan Sumule berharap kritikan partai pengusung utama itu didengar. Artinya, Sri Mulyani yang sudah menemani hingga 6 tahun pemerintahan Jokowi segera dipecat.
“Nah, PDIP pun bersuara. Bukan hasilkan uang, yang ada hasilkan utang yang menggunung. Kelola uang negara pun tak becus. Kebocoran di mana-mana,” ujarnya kepada wartawan seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/2).
Iwan Sumule berharap Jokowi bisa dengan segera mencopot menteri berpredikat terbaik dunia yang gagal memenuhi target pertumbuhan ekonomi tersebut. Jika tidak segera, maka legasi kegagalan akan mengancam Jokowi di penghujung jabatan nanti.
“Pak Jokowi sebaiknya segera pecat Menkeu Sri Mulyani, sebelum Indonesia hancur karena utang ugal-ugalan yang dilakukan Menkeu,” tutupnya.
Dalam hal ini, Effendi Simbolon menilai Sri Mulyani tidak mampu mengikuti kerja cepat presiden. Sri Mulyani tidak mendukung program-program Kabinet Indonesia Maju dalam hal kecukupan anggaran.
"Kita bicara likuiditas anggaran, dan kita defisit hampir Rp 400 triliun. Sementara itu, menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya pertumbuhan karena laju likuiditas. Saya tidak tahu Pak Jokowi begitu senangnya lihat Bu Sri Mulyani, tetapi menurut saya perlu diganti," ujar Effendi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masuk Survei LSI Denny, Zainal Arifin Bakal Calon Bupati Probolinggo Angkat Bicara
- Gibran Tak Hadir di Dialog Publik, Prabowo Terima Anggota Kehormatan Muhammadiyah
- Oposisi Tuding Ada Manipulasi Suara dalam Pemilu Turkiye