PDIP Restui Kenaikan BBM, Pengamat: Mestinya Lantang Tegur Jokowi

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri/Net
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri/Net

Sikap PDIP yang tidak lantang menolak kenaikan harga BBM mendapat sorotan tajam. Pasalnya, PDIP kerap kali mengklaim sebagai partai "wong cilik".


Sorotan itu dilontarkan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto.

Sikap tersebut, kata Satyo, dapat mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap Puan Maharani jika maju bertarung di Pilpres 2024, mengingat Puan berasal dari PDIP.

"Akan sangat terganggu (keterpilihan Puan)," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/9).

Padahal, kata Satyo, PDIP bisa memanfaatkan momentum saat ini dengan cara menolak kenaikan harga BBM secara lantang dan menegur Presiden Joko Widodo yang merupakan kadernya yang diusung dalam dua Pilpres terakhir.

Menurut Satyo, Puan memiliki peluang besar berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah keduanya bertemu kemarin.

"Peluang koalisi PDIP-Gerindra sangat terbuka, gabungan PDIP-Gerindra sudah lebih dari cukup untuk mereka mengusung pasangan capres, sebab gabungan suara mereka sekira 34 persen melebihi batas minimal presidential Threshold," kata Satyo.

Satyo menambahkan, pemerintahan Joko Widodo selalu membuat kontradiksi dalam setiap kebijakan. Hal terakhir adalah terkait berbagai alasan dan pembenaran yang disampaikan guna menaikkan harga BBM.

Padahal, BBM adalah jenis yang paling besar volumenya yang digunakan oleh masyarakat dan angkutan barang.

"Propaganda mereka dengan bahasa 'subsidi' dan 'beban negara' jelas sangat tendensius dan berkonotasi bahwa kebutuhan rakyat adalah hal yang mengganggu keuangan pemerintah,” ujarnya.

“Lalu mengapa kebijakan pemerintah yang lain yang diputuskan oleh akibat tidak cermatnya pemerintah dalam kebijakan yamg dapat merugikan pemerintah juga tidak dijadikan alasan?" demikian Satyo.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news