Pertemuan para menteri keuangan dan bank sentral (FMCBG) G20 diakhiri tanpa joint communique atau komunike bersama setelah perpecahan yang terjadi dalam forum akibat perang Rusia-Ukraina.
- Elite Partai Tersbelenggu Berbagai Kasus Hukum, Usulan Hak Angket Mudah Mandek
- Rakernas II PDIP Bahas Isu Desa hingga Konsepsi Dasar Capres-Cawapres 2024
- Politisi PKS: Rakyat Lebih Butuh Vaksin Ketimbang Celoteh Influencer
Berakhir pada Sabtu (16/7), awalnya pembicaraan dilakukan guna mencari solusi untuk krisis pangan dan energi sebagai dampak dari perang di Ukraina.
Namun dimuat The New Arab, beberapa pihak kembali menyudutkan Rusia atas tingginya inflasi akibat perang Ukraina yang semakin memperburuk masalah.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Bendahara Australia Jim Chalmers, dan Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland menjadi beberapa pihak yang menyudutkan Rusia.
Freeland menyebut partisipasi Rusia dalam KTT G20 tidaklah pantas dan tidak masuk akal.
"Itu karena Rusia secara langsung dan satu-satunya bertanggung jawab atas invasi ilegal ke Ukraina, dan konsekuensi ekonominya, yang dirasakan oleh kita semua," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov yang hadir secara virtual membalas kecaman negara-negara Barat dengan menyerukan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada negaranya jauh lebih berat dibandingkan masalah yang mereka hadapi.
Sebagai ganti komunike bersama yang gagal dilakukan, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati yang memimpin forum dalam sambutan penutup menyatakan bahwa akan ada pernyataan 14 paragraf yang dikeluarkan oleh pihak Indonesia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Negoisasi Tarif Impor Trump, Sri Mulyani Temui Dubes AS
- Sri Mulyani Diisukan Mundur, Netizen Singgung Prediksi Cak Nun
- Bahlil dan Sri Mulyani Bisa Runtuhkan Kepercayaan Rakyat Pada Prabowo