Peduli dengan kelestarian penyu, Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (PKM Unesa) turut membantu menghidupkan konservasi Taman Pacitan. Tempat konservasi penyu hijau ini bisa ditemui di Pantai Taman Desa Hadiwarno.
- Cegah Kekerasan Seksual di Unila, Prof Karomani Siapkan Bimbingan Skripsi di Aula
- Mewisuda 1.348 Mahasiswa, Rektor Unair: Mari Terus Bergerak dan Keluar dari Zona Nyaman
- Kenalkan Kewaspadaan Bencana Tim PPM FIA Unitomo Gelar Sosialisasi Penanggulangan dan Sekolah Tangguh Bencana pada Siswa SDN Buncitan
“Sebagai civitas akademik yang peduli terhadap lingkungan, kami merasa terpanggil untuk membantu pihak KMKPW dan bekerja sama untuk ikut melestarikan penyu dan habitatnya, terutama di Pantai Taman Pacitan,” kata Ketua Tim Program PKM Unesa, Dhita Ayu Permata Sari, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (21/10)
Sunu Kuntjoro sebagai ahli dalam bidang biologi konservasi sekaligus Tim PKM Unesa, menambahkan, jika habitat penyu tidak dijaga, maka penyu akan merasakan dampaknya juga.
"Tidak semua pantai di Indonesia dijadikan tempat pendaratan penyu. Karena itu, bagaimana caranya lokasi pendaratan penyu di Pantai Taman Pacitan ini tetap harus dijaga. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada lingkungan sekitar juga," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Masyarakat Konservasi Penyu dan Wisata (KMKPW), Jumiran, mengatakan, jika banyak tantangan dan kendala yang dihadapi selama proses konservasi dilakukan. Kendala tersebut di antaranya tidak optimalnya sistem manajemen pemeliharaan dan perawatan konservasi penyu, belum adanya kegiatan eduwisata penyu yang terencana dengan baik dan belum banyak yang mengetahui tentang konservasi penyu di daerah ini.
Kebutuhan dana dalam pengelolaan penyu juga menjadi faktor penghambat pengembangan konservasi penyu di daerah ini.
“Selama ini, pemasukan dana untuk mencukupi kebutuhan diperoleh dari bantuan pihak-pihak yang peduli terhadap keberadaan konservasi penyu dan tiket masuk dari pengunjung. Meskipun begitu, kami tidak akan menyerah dalam mengupayakan yang terbaik demi kelestarian penyu dan habitatnya di Pantai Taman Pacitan,” ungkapnya.
Pantai ini sudah dijadikan tempat konservasi penyu sejak tahun 2015. Pantai Taman Pacitan dijadikan tempat konservasi dikarenakan di pantai ini merupakan salah satu tempat pendaratan penyu hijau untuk bertelur.
Di tahun pertama ini, hal yang dilakukan Tim PKM menata lokasi konservasi penyu dengan mengelola sarana dan prasana di lokasi bersama dengan pihak KMKPW Pantai Taman Pacitan.
Penataan ini dilakukan untuk merancang kegiatan edukasi yang akan dilaksanakan di tahun ke 2 dan ke 3. Selain itu, Tim PKM juga melakukan pelatihan managemen keuangan sederhana bagi pihak pengelola KMKPW. Kegiatan tahun pertama ini dilakukan secara berkelanjutan sejak Bulan Juni hingga akhir tahun 2020 nanti.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat membantu rekan-rekan KMKPW dalam melestarikan penyu dan habitatnya di Pantai Taman Pacitan. Selain itu, konservasi penyu di Pantai Taman Pacitan dapat dikenal luas oleh masyarakat Pacitan khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia, serta memberikan edukasi pagi pengunjung dan masyarakat sekitar,” demikian Dhita.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaga Kelestarian Budaya, Disbudparpora Lakukan Konservasi
- Dukung Konservasi Energi, Paiton Energy Hadirkan PLTMH