Sebagai salah satu bentuk kepedulian di dunia pendidikan di masa pandemi ini, sekaligus mempermudah proses belajar mengajar secara daring atau online, Smartfren berkolaborasi dengan anak perusahaan PT PLN, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+).
- PPKM Darurat Diberlakukan, 407 Titik Pulau Jawa Dan Bali Dijaga Ketat
- Tiga Arek Suroboyo Bikin Platform Aplikasi Digital Ngelapak
- Dukung PJJ, XL Axiata Kolaborasi dengan ASKOMPSI
“Kerjasama ini untuk mensupport kebutuhan dari ICON+ regional Jawa Timur (Jatim) terkait kebutuhan siswa di sekolah khususnya di Jatim. Sebagai project awal adalah salah satu sekolah di Kediri,” kata General Manager Regional Account Management Enterprise Business Smartfren, Novizal Haidar kepada Kantor Berita RMOLJatim, saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9).
Dijelaskannya, dalam kerjasama ini, Smartfren menyediakan Sim Card 4G atau bisa dikatakan APN Private ICON+.
“Kuota di kartu ini hanya dapat digunakan untuk akses belajar saja, tidak bisa digunakan untuk lainnya. Tujuannya, khusus untuk support pendidikan. Otomatis beberapa fitur seperti voice, youtube atau untuk masuk ke jejaring sosial lainnya kita lock. Sebab, kartu ini benar-benar dikhususkan untuk belajar daring. Jadi kuota tidak bisa digunakan untuk akses ke aplikasi lain di luar proses pembelajaran,” ungkapnya.
Sementara itu, pengguna kartu nantinya akan mendapatkan renewal kuota otomatis setiap bulan sebesar 10 GB.
Saat ditanya apakah cukup dengan besaran kuota 10 GB? Novizal secara tegas menyatakan bahwa kuota sangat cukup. Sebab, sudah dikalkulasikan.
Berdasarkan penggunaan yang selama ini sudah dijalankan, biasanya menggunakan video conference dan kebetulan, lanjutnya, pihaknya juga salah satu partner dari zoom. Jadi mempunyai lisense yang bisa kami berikan ke seluruh pengguna kartu ini.
“Jadi berdasarkan kalkulasi yang sudah kita lakukan dari proses pengalaman beberapa university dan sekolah yang menggunakan produk atau lisence zoom kami itu rata-rata penggunaan kuotanya di angka 4 sampai dengan 5 GB setiap bulan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Strategic Business Unit Jawa Bagian Timur ICON+, Agus Widya Santoso, mengatakan, untuk project awal akan dilakukan di salah satu sekolah di Kediri.
"Ada 1700 siswa dan 200 guru yang akan mengunakan kartu Smartfren ini, sehingga bisa digunakan guru dan siswa sekaligus,” urainya.
Untuk mempermudah akses belajar daring ini, pihaknya telah menyiapkan aplikasi yang disebut moodle.
“Kami membangun sistem pembelajaran online menggunakan moodle, dalam aplikasi ini bisa langsung ujian online sekaligus keluar nilai,” ungkapnya.
Agus menegaskan, aplikasi moodle tersebut mudah digunakan, baik di laptop maupun Handphone.
“Nantinya setelah project awal ini berhasil, maka akan kita kembangkan ke beberapa sekolah. Tidak hanya di Kediri, tapi juga ke kota-kota lain,” demikian Agus.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua Komisi D DPRD Jember Segera Panggil Dispendik Soal Pengaduan Dugaan Penyelewengan Dana BOS
- Tiga Arek Suroboyo Bikin Platform Aplikasi Digital Ngelapak
- Anak Muda Papua Bikin Terobosan Baru Bidang Teknologi