Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menegaskan, mulai Senin 8 Juni hari ini, hingga 14 hari ke depan, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya yang berada di gedung Siola di-lockdown.
- Bupati Aditya Serahkan Penghargaan Atlet Disabilitas Tuban
- Bupati Hendy: 4.000 Petugas akan Mendata dan Mevalidasi Data Kemiskinan
- Lepas Kontingen Jatim ke Jambore Nasional XI, Begini Pesan Gubernur Khofifah
Langkah ini diambil karena ada dua staf pegawai yang terindikasi terkait Covid-19.
"Jadi ada staff disbudpar yang waktu test rapid itu non reaktif, setelah satu minggu setelah itu dia mengalami sakit flu biasa, batuk terus kemudian demam. Terus dia itu ada inisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit, setelah di test lab terus difoto semuanya itu ada gejala-gejala. Hari ini, baru dites labnya jadi blm diketahui positif atau negatif karena mengarah ke seperti itu," kata Febri pada Kantor Berita RMOLJatim di Kediaman Wali Kota Surabaya, Senin (8/6) malam.
Keputusan lockdown ini juga karena ada kemungkinan seorang staf lagi yang keluarganya meninggal karena Covid-19. Sehingga, seluruh staff diperiksa sekarang ini.
"Jadi keluarga di disbudpar meninggal karena Covid-19, sehingga diputuskan untuk lockdown jadi semua stafnya ini diperiksa," ujarnya.
Febri menjelaskan, kemarin sudah dilakukan rapid test terhadap staf dan memang ada sekitar 16 yang reaktif.
"Ini sekarang masih nunggu juga hasilnya untuk swab selanjutnya. Pelayanan dialihkan ke online semua sampai 14 hari," pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa, beberapa waktu lalu juga ada kasus serupa di Dispendukcapil yang kantornya juga berada di Siola. Dispendukcapil juga di-lockdown 14 hari sampai benar-benar tidak ada penularan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Momentum Idhul Adha, Santrine Ganjar Sedekah Hewan Kurban untuk Ponpes Raudlatul Ulum
- UMKM di Surabaya Ingin Naik Kelas Harus Memiliki Legalitas
- Mahasiswa Cipayung Demo DPRD Jatim Minta Pemerintah Batalkan UU CiptaKkerja