Kritikan para pegiat media sosial terhadap unggahan Video _Monologue_ di akun YouTube video legend 19 Mei 2022 lalu ditanggapi santai Musisi Ahmad Dhani. Video berisi pembelaan terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) itu cukup mampu menunjukkan bagaimana kualitas kecerdasan atau IQ seorang pegiat media sosial.
- PD Pasar Surya Gelar Halal Bihalal di Pasar Kembang, Ahmad Dhani Dorong Percepatan Revitalisasi
- Ahmad Dhani Ramaikan Halal Bihalal Gubernur Khofifah Bersama Kepala Daerah Se-Jatim, Nyanyi Bareng Lagu ‘Hidup Adalah Perjuangan
- Moral Ahmad Dhani Dipertanyakan Usai Usulkan Pemain Naturalisasi Menikahi Perempuan Indonesia
Ahmad Dhani mengatakan, jika dibaca, dilihat dan didengarkan dengan akal cerdas, Video berjudul ‘Ahmad Dhani Ajak Pembela UAS Untuk Boikot Singapura’ tentunya hanya ditujukan kepada pendukung UAS memboikot Singapura.
Sehingga yang tepat untuk memberikan komentar menerima atau menolak adalah mereka yang merupakan santri dan pendukung yang membela UAS.
“Judul video YouTube saya itu jelas, Ahmad Dhani mengajak santrinya UAS boikot Singapura, tetapi yang marah kok bukan pendukung UAS?,” sindirnya, saat ditemui di kediamannya di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (23/5).
Kader Partai Gerindra itu lantas menghubungkan kemarahan netizen itu dengan menurunnya tingat kecerdasan bangsa Indonesia. Apalagi yang menyampaikan tanggapan-tanggapan itu adalah mereka yang mengaku pegiat media sosial, alias orang yang mengaku cerdas.
“Ini kan menunjukkan bangsa ini dari segi kecerdasan Indonesia kalau tidak salah nomor 130 itu menjadi benar,” sebutnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Psikolog asal Inggris, Richard Lynn dan David Becker dari Institut Ulster pada tahun 2019 hingga 2022. IQ rata-rata penduduk Indonesia Hanya 78,49. “Padahal normalnya minimal 90. Artinya itu sejak 2014 tingkat kecerdasan Indonesia itu menurun,” tambahnya.
Menurut dia, kegagalan untuk mencerdaskan bangsa Indonesia itu harus dievalusi, karena tugas itu sudah diamanatkan oleh konstitusi.
Sehingga, pemerintah harus bertanggung jawab, terhadap kemunduran kecerdasan yang dialami bangsa Indonesia.
“Sebenarnya ada yang bertanggung jawab atas tidak menjalankan program mencerdaskan kehidupan berbangsa. Padahal itu amanat konstitusi,” jelasnya.
Dhani menyoroti banyak pegiat media sosial yang tidak menangkap esensi, sehingga sering salah kaprah menterjemahkannya.
“Jadi yang paling gampang itu kita bisa melihat kecerdasan bangsa ini dari koment koment. Terutama koment dari apa yang disebut koment pegiat media sosial. Karena mereka bukan berbasis orang mumpuni dalam berkomentar, sehingga ketika saya mempunyai statemen dan (mereka) tidak menangkap esensi,” katanya.
Video unggahan soal UAS itu menjadi tolak ukur kebenaran dari Hasil penelitian tentang tingkatan IQ penduduk negara-negara di seluruh Dunia tersebut.
Bahwa masih ada orang Indonesia IQ nya berada di bawah rata-rata namun mengaku sebagai orang pintar lalu bikin komentar di media sosial yang dibaca banyak orang.
“Kan aneh, saya gak mengajak mereka kok mereka marah-marah. Gak matching apa yang diomongin dengan apa yang dibaca,” tambahnya.
Ahmad Dhani pun yakin, pendukung UAS sudah memboikot Singapura. Meskipun, tidak ada video pembelaan yang diunggah di kanal youtubenya. Menurut dia, UAS adalah ulama yang paling banyak massanya di Indonesia, sehingga layak untuk dibela.
“Harusnya negara ikut campur dan jangan malah nimpalin, seperti ada pejabat yang meminta UAS introspeksi,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PD Pasar Surya Gelar Halal Bihalal di Pasar Kembang, Ahmad Dhani Dorong Percepatan Revitalisasi
- Ahmad Dhani Ramaikan Halal Bihalal Gubernur Khofifah Bersama Kepala Daerah Se-Jatim, Nyanyi Bareng Lagu ‘Hidup Adalah Perjuangan
- Moral Ahmad Dhani Dipertanyakan Usai Usulkan Pemain Naturalisasi Menikahi Perempuan Indonesia