Prosedur perekrutan karyawan baru di sebuah perusahaan sudah menjadi pengetahuan umum yang tersebar luas di mana-mana.
- Mulai Normal, Pemkab Bondowoso Ultimatum SPBU Utamakan Pengendara
- Di Rakortekrenbang Nasional 2024, Pj. Gubernur Adhy Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Rencana Pembangunan Antara Pusat dan Daerah
- Tingkatkan Inivasi Sosial Dan Lingkungan, PT Paiton Energy Kolaborasi dengan BPSKL
Biasanya, dalam merekrut karyawan, sebuah perusahaan menyeleksi pelamar kerja lewat seleksi berkas, seleksi tes, dan setidaknya satu kali wawancara.
Uniknya, sebuah pabrik milik PT Kosmetika Global Indonesia (PT Kosme) pernah merekrut karyawan tanpa seleksi.
Kisah ini diceritakan oleh Sabdha Agung Trilaksana, Production Manager PT Kosme.
“Waktu perusahaan ini baru berdiri tahun 2018, saya awalnya diterima bekerja sebagai manajer produksi untuk pabrik yang baru akan dibikin. Waktu itu saya juga belum tau pabriknya akan jadi seperti apa,” ujar Sabdha, Sabtu, (17/5)
“Dulu waktu awal bergabung itu saya masuk gudang, dan kemudian membuat ide perusahaannya akan seperti apa. Pabriknya masih dibikin, dikonsep. Saat itu saya di gudang kecil, dan tidak tau apakah pabriknya ini ada atau cuma sekedar konsep. Dari dua gudang kecil yang dijadikan satu, akhirnya kami memulai pabrik pertama. Kami kemudian menata perizinannya, denahnya, mulai cari-cari mesin, dan sebagainya,” katanya.
Sabdha melanjutkan ceritanya di mana perusahaan tempatnya bekerja tumbuh pesat dan harus meningkatkan produktivitasnya untuk memenuhi permintaan pasar.
“Dalam hitungan beberapa tahun, kami dituntut untuk bisa memberikan suplai produk yang jumlahnya naik secara eksponensial. Dalam waktu dua-tiga bulan, kenaikan kebutuhan suplainya bisa tiga belas kali. Pada tahun 2021 bahkan kenaikannya bisa ratusan kali,” cerita Sabdha.
“Waktu itu kami benar-benar dituntut untuk meningkatkan kapasitas produksi, dalam waktu sehari, saya harus mencari 200 orang pegawai. Akhirnya karena kebutuhan ini, ada orang yang datang melamar, bawa surat lamaran, belum masuk lobby kantor sudah saya suruh masuk untuk mulai bekerja di pabrik, ada juga yang saya suruh langsung masuk untuk mulai bekerja dan membantu di gudang,” papar Sabdha.
“Orangnya kaget. Dia baru bawa lamaran, eh dia sudah mulai langsung bekerja.”
PT Kosme adalah perusahaan milik Shandy Purnamasari dan suaminya Gilang Widya Pramana, yang juga dikenal sebagai pemilik brand skincare MS GLOW.
PT Kosme belum lama ini dipercaya oleh pemerintah lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan BPOM untuk menjadi salah satu orang tua angkat bagi UMKM kecantikan untuk mendorong dan menumbuhkan industri kecantikan di Indonesia.
Saat ini, PT Kosme sudah menaungi sekitar 200 brand sebagai customer maklon, dan sudah memiliki pabrik di Malang, Surabaya, dan Cikarang.
Pertumbuhan bisnis MS GLOW dan PT Kosme yang cepat tidak membuat pemiliknya Shandy dan Gilang menjadi lupa untuk berbagi ke sesama. Baru-baru ini, mereka menyumbangkan 1 miliar rupiah untuk memberangkatkan umroh orang-orang yang kurang mampu sebagai bentuk menunaikan nazar karena keinginan untuk memiliki anak laki-laki terwujud.
Sabdha kemudian membocorkan ambisi MS GLOW yang tidak merasa cukup hanya menjadi merek skincare nomor satu di Indonesia. “Kalau bisa jadi nomor satu di dunia, kenapa cuma jadi nomor satu di Indonesia?” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Ipuk Buka Banyuwangi Job Fair 2024, Sediakan 1.900 Lowongan Kerja Termasuk bagi Difabel
- Tekan Pengangguran, Ratusan Lowongan Kerja Ada di Kabupaten Blitar
- Kejari Surabaya Bekuk 2 Pelaku Penipuan Lowongan Kerja Palsu Mengatasnamakan Kejaksaan