Pelatihan ARD Madrasah Se-Sidoarjo Dikeluhkan Guru- Ini Penyebabnya

Digelarnya pelatihan sistem Aplikasi Rapor Digital (ARD) di lembaga pendidikan agama se-Kabupaten Sidoarjo oleh Kementerian Agama RI, dikeluhkan sejumlah guru dan kepala sekolah setempat. Pasalnya, biaya pelatihan dibebankan kepada lembaga sekolah masing-masing.


Pelatihan ARD ini mengacu Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 1594/DJ.I/DT.II.I/KS.00/10/2018 tentang Penggunaan Aplikasi Rapor Digital Madrasah.

Dari SE tersebut, Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo menjadwalkan pelatihan ARD dan e-RKAM MI, pelaksanaan gelombang I digelar hari Jumat-Sabtu tanggal 7 dan 8 Desember 2018. Gelombang ke II hari Senin-Selasa tanggal 10 dan 11 Desember 2018. Acara pembukaannya dilaksanakan pukul 14.00 WIB dan bertempat di New Star Hotel Trawas, Mojokerto.

Surat undangan pelatihan ditandatangani oleh Kepala Seksi Pendma, Abdul Rahman mewakili Kepala Kantor Kementerian Kabupaten Sidoarjo Achmad Rofi’i.

Adapun semua madrasah mulai Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Ibtidaiyah (MI) diharuskan mengirim dua orang. Satu guru dan bagian administrasi komputer (admin).

"Di sinilah kami keberatan. Mengapa pelatihan harus jauh di Trawas. Sedang kami harus mengirim dua orang,” terang salah satu kepala sekolah dari MTs yang menolak namanya disebutkan.

Kata dia, untuk mengirim perwakilan (guru dan operator) butuh biaya Rp 400 ribu perorang. Rinciannya Rp 300 ribu untuk biaya sosialisasi ARD dan e-RKAM, yang Rp 100 ribu untuk akomodasi ke lokasi pelaksanaan.

"Kemampuan lembaga sekolah berbeda-beda. Dengan uang sebesar Rp 800 ribu terasa berat. Memang sosialisasi ARD sangat perlu dan bermanfaat, tapi perlu juga dihitung pengeluarannya,” ujarnya.

Terpisah, Achmad Rofi’i terkesan lepas tangan. Pihaknya menegaskan hanya sebagai pelaksana seperti yang tertuang dalam aturan. Soal biaya dari masing-masing lembaga sekolah yang mengirim guru dan operator.

"Kami hanya pelaksana, dan tidak mengetahui soal itu (biaya untuk guru dan operator) yang dikirim mengikuti pelatihan ARD,” terangnya.[aji] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news