Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memetakan puluhan pengerjaan box culvert atau saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas (lalin).
- Urai Kemacetan, Pemkot Surabaya Luncurkan Bus Listrik dan Tambah Armada Wira Wiri
- Wujudkan Bundaran Dolog Bebas Macet, Pemkot Surabaya Siap Tempuh Jalur Konsinyasi
Karena itu, pemkot berharap masyarakat dapat menyadari manfaat jangka panjang dengan adanya pembangunan saluran tersebut.
Caranya agar atau pengendara diimbau agar dapat mencari jalan alternatif lain untuk menghindari potensi kemacetan..
"Pembangunan saluran sudah konsekuensinya macet dan mengganggu utilitas. Sudah konsekuensi yang harus kita pikirkan. Jadi kami harap warga dapat menyadari dengan melihat manfaat jangka panjang," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (3/5).
Syamsul mencontohkan seperti pembangunan proyek saluran diversi Gunungsari Banyu Urip beberapa waktu lalu.
Saat itu, pembangunan saluran untuk penanggulangan banjir di sana berdampak pada kemacetan arus lalin di area sekitar.
"Itu dulu (ketika pembangunan) juga macet, kalau hujan banjir. Makanya kita bangun box culvert, sekarang sudah tidak banjir, sudah tidak macet," bebernya.
Karena itu, Syamsul berharap masyarakat atau pengendara dapat menyadari manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran.
Terlebih, kemacetan dampak dari proses pembangunan itu juga bersifat sementara.
"Jadi pembangunan ini hanya mengganggu (arus lalin) sebentar saja," tuturnya.
Syamsul mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 54 titik lokasi pembangunan saluran di Kota Surabaya yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
Jumlah tersebut terdiri dari 35 proyek di bidang pematusan dan 19 sisanya adalah bidang jalan.
"Sekitar 50 an se-Surabaya itu yang potensi menimbulkan kemacetan. Untuk sementara warga dapat mencari jalan alternatif lain," harapnya.
Beberapa lokasi pengerjaan saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan tersebut, di antaranya adalah pembangunan saluran di Jalan Keputih Tegal Timur.
Kemudian, Jalan HR Muhammad (Sisi Selatan), di Jalan Kertajaya (Sisi Selatan), Jalan Raya Manyar Sabrangan (wilayah RW 1 dan 2) dan Jalan Arief Rachman Hakim.
"Nanti yang besar sebentar lagi kita mulai, seperti di Mayjend Sungkono, ini juga potensi macet. Begitu (pengerjaan) HR Muhammad selesai, Mayjend Sungkono kita mulai," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Barati Cup Internasional 2025 Sukses Digelar, Pemkot Surabaya Buktikan Layak Gelar Event Kelas Dunia
- UD Sentoso Seal Diduga Tak Miliki TDG, Pemkot Surabaya Konsultasi ke Kemendag Soal Penindakan
- Pemkot Surabaya Jalin Kerjasama dengan Blitar untuk Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan