Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dianggap menyakiti masyarakat Papua.
- Usai Istikharah, Forum Da'i Muda Madura Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Capres 2024
- Nasdem Jatim All Out Menangkan Khofifah-Emil Di Pilgub 2024
- Demokrat Apresiasi Pertemuan Surya Paloh-Prabowo, Parlemen Harus Kuat Lawan Upaya Penundaan Pemilu
"Pemindahan smelter milik PT Freeport yang terjadi di Gresik Jawa Timur, itu jelas melukai hati dan hak hidup orang Papua,” kata Ketua Karang Taruna Papua Barat, Armando Rilon Idorway saat diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center, Jakarta, Jumat (22/10).
Dalam diskusi daring bertajuk "Tudingan Rasis dan Pelanggaran HAM di Papua" ini, ia menyebut pemerintah menambah kesenjangan ekonomi dan sosial terhadap Papua. Apalagi proyek tersebut menyerap 40 ribu tenaga kerja di luar Papua meski baru dalam masa konstruksi.
“Ini melanggar HAM, entah sudah kesekian kali,” kritik Armando.
Bercerita kondisi Papua, Armando menyebut hingga kini pembangunan fasilitas pendidikan masih minim, khususnya pendidikan kedokteran. Upaya peningkatan SDM Papua pun tidak terlihat.
“Ketika membangun fasilitas olahraga untuk PON di Papua kami sangat bangga, tapi di sisi lain pengembangan SDM Papua belum setara, misalnya sekolah kedokteran," tegasnya.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir pula peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo; Wakil Kepala Badan Pengurus Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos; dan Wasekjen Pandawa Nusantara, Ronald Loblobly.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai
- Kecelakaan Maut Bus Vs Panther di Gresik, Berikut Identitas 7 Korban Meninggal