Pembunuh Susanti, ibu rumah tangga 30 tahun di Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Senin (25/3) kemarin, mulai terungkap.
- Kapolda Pimpin Serah Terima Jabatan Dirpamobvit Polda Jatim dan Kenaikan Pangkat Pengabdian
- Didukung NU-Muhammadiyah dan Parpol, Gus Muhdlor Optimistis Herd Immunity di Sidoarjo Segera Terwujud
- Persempit Ruang Korupsi dan Manipulasi, PUPR Nganjuk Gunakan Sistem E-catalog
Kabar yang diterima Kantor Berita , mayat pria tanpa identitas itu diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap Susanti.
"Iya pagi tadi ada laporan melalui pesan whatsaap petugas PJKA menemukan mayat di sekitar rel kereta api. Hanya saja identitas korban masih kita lidik lebih jauh termasuk visum. Dan mayatnya langsung dievakuasi kr kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi,†terang Kapolsek Mantingan AKP Suparno saat dikonfirmasi.
Saksi mata di sekitar lokasi kejadian mengatakan, posisi kepala korban berada di celah rel kereta api. Sedangkan tubuhnya berada tidak jauh dari lokasi kepala atau berjarak beberapa meter dari rel kereta api.
"Kemungkinan korban yang masih misterius itu bunuh diri sengaja menabrakan diri dengan kereta api. Sebelum kereta lewat, bisa jadi korban itu posisinya terlentang dan lehernya tepat berada di atas rel,†ujar saksi mata.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Indra Najib belum bisa membenarkan kabar yang beredar. Hanya saja pihaknya masih mengumpulkan sejumlah barang bukti maupun keterangan dari berbagai pihak.
Menurut Indra Najib, ditemukannya mayat di atas rel kereta api belum bisa dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan dengan korban Susanti.
"Masih mengumpulkan barang bukti yang ada. Semuanya masih kita proses lebih lanjut untuk segera mengungkap peristiwa itu,†jelas Indra Najib.
Sementara info dari sekitar kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi, ada saksi mata meyakini jika mayat itu atas nama Wakidi, pria 40 tahun beralamatkan Dusun Jenak, Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Sayangnya, saksi enggan dikonfirmasi lebih lanjut.[dik/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Proyek Penangan Banjir Surabaya Terus Berlanjut hingga 2026
- Buka Fesyar Regional Jawa 2024, Pj. Gubernur Adhy: Jatim Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional
- Jadi Pemicu Inflasi, Pemkab Madiun Canangkan Gerakan Tanam Cabai
