Pemerintah harus serius menangani fenomena stunting yang marak di Indonesia. Senior ekonomi Indonesia DR. Rizal Ramli menyarankan pemerintah mencontoh Jepang saat bangkit mengatasi stunting pasca tragedi bom atom di penghujung Perang Dunia II .
- PTUN Tolak Gugatan Moeldoko Cs, AHY: Pesan Hangat Bagi Demokrasi, Tanda Kemenangan Rakyat
- Resmi Dilantik, 50 Anggota DPRD Kabupaten Malang Terpilih Periode 2024-2029 Siap Bekerja
- Reaksi Ansor Jatim 2 Kadernya Tak Dilantik Jadi DPR RI: KPU Lukai Rasa Keadilan, PKB Jangan Otoriter
Menurut Rizal Ramli, pemerintah Jepang saat itu menyiapkan anggaran untuk anak-anak balita agar bisa minum susu. Alhasil, anak-anak tersebut tumbuh dewasa, berbadan sehat dan memiliki otak yang pintar.
Sementara, kondisi Indonesia saat ini yang menurut data ada sepertiga anak yang mengalami stunting membuat akan sulit berkembang di masa mendatang.
"Itu yang harus kita antisipasi dari awal," kata menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Rizal Ramli menambahkan, 20 persen anak stunting sudah dialami sejak di dalam kandungan. Kemudian 80 persen lagi setelah si ibu melahirkan.
"Artinya harus ada program buat naikkan protein ibu-ibu hamil. Kasih susu, telur kan bisa. Adakan dong program seperti itu," imbuhnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Khofifah Tak Undang Capres-Cawapres di Puncak Harlah Muslimat NU
- Oknum Paspampres Aniaya Warga Aceh Hingga Tewas, Presiden Jokowi dan Panglima TNI Diminta Tindak Tegas
- Hadapi Pemilu 2024, Golkar Jatim Gelar Survei Internal