Keputusan pemerintah melarang penjualan pakaian bekas impor alias thrifting menimbulkan pro kontra. Pasalnya, impor pakaian bekas merupakan isu yang terjadi sejak lama.
- Heru Budi, Calon Pj Gubernur DKI yang Punya Catatan Kasus Dugaan Korupsi yang Belum Tuntas
- KTT G20 Diharapkan jadi Momentum Perkuat Ekonomi Hijau
- Kementan Bantah Isu Prabowo Menampar Wamentan Harvick
Namun, fenomena ini seolah tak kunjung berakhir akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah. Alhasil, barang-barang impor ilegal tadi dapat leluasa beredar dan tentu tanpa pajak.
Mantan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, berharap pemerintah memberikan solusi terbaik agar para penjual baju bekas bisa mencari nafkah kembali.
"Importirnya yang ditindak bukan para pedagangnya yang hanya mencari sesuap nasi yang dikejar-kejar. Kasihan mereka dan keluarganya," kata Irwandi dalam keterangan tertulisnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/3).
Bacaleg PAN dapil Jakarta Pusat ini. mengatakan, selama puluhan tahun, ribuan pedagang Pasar Senen berjualan baju bekas impor tanpa kendala apapun.
"Baju bekas impor banyak diminati masyarakat, karena dengan harga murah bisa membeli barang bagus yang bermerek terkenal," ungkapnya.
Ketua DPW Induk Keluarga Minangkabau (IKM) DKI Jakarta ini menambahkan, baju bekas impor tak cuma diburu masyarakat kelas menengah bawah, namun juga golongan berpunya.
"Malahan memburu baju bekas telah menjadi tren," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Omicron Makin Meluas, Pemerintah Diminta Perketat Izin Masuk TKA
- Terpilihnya Aklamasi AHY dan SBY sebagai Pemimpin Demokrat Akan Bawa Kejayaan di Pemilu 2029
- Mendag Lutfi Terkesan Kebingungan dan Lempar Badan Soal Minyak Goreng