Pemerintah mulai memproduksi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, untuk meminimalisir penyebaran PMK.
- Indosat Ooredoo Hutchison Umumkan Stock Split 1:4, Ini Penjelasannya
- Harga Beras Naik, Pemerintah Didorong Perbaikan Sistem Logistik
- Gelar Asset Sales Festival, BTN Targetkan Recovery Aset Rp2 Triliun Lebih
Vaksin PMK diproduksi ini, oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5) menyampaikan bahwa pengembangan produksi vaksin PMK sudah berlangsung sejak instrusi dari Mentan.
Kuntoro mengatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah menginstruksikan langsung kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan agar Pusvetma segera memproduksi vaksin setelah munculnya kasus kejadian PMK di Jawa Timur pada akhir April lalu.
Menurutnya upaya vaksinasi yang efektif, tindakan pengendalian yang ketat, sistematis dan berkelanjutan telah terbukti pemberantasan PMK di sebagian besar negara menjadi bebas PMK.
Vaksinasi menjadi solusi dan harapan bagi para peternak di seluruh Indonesia. Dengan adanya vaksin PMK, Indonesia diharapkan bisa segera dapat disembuhkan dan kembali menjadi negara bebas PMK.
Sebagai informasi, kemampuan Indonesia dalam produksi vaksin PMK dimulai sejak tahun 1952 dan melakukan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui di lingkungan ASEAN sejak 1987, serta diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) pada 1990.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabupaten Madiun Dapat Jatah 3525 Dosis Vaksin PMK
- Pemkab Pacitan Ajukan Permintaan 80 Ribu Vaksin PMK
- Terima 1 Juta Dosis Vaksin PMK dan 250 Ribu LSD, Pj Gubernur Adhy: Upaya Strategis Kendalikan Penyakit Ternak di Jatim