Pesta demokrasi di negeri ini yang sudah mulai menghangat berdampak terhadap situasi di makam keramat Syekh Bayanillah di Desa Sampiran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Makam ini dikabarkan sudah mulai ramai didatangi orang-orang yang akan bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
- Jokowi Resmi Tunjuk 9 Orang Tim Transisi IKN
- Soal Setop Impor Beras, Mentan Amran: Kita Usahakan Swasembada
- Golkar Surabaya Bagikan Paket Takjil
Seperti dituturkan tokoh masyarakat Desa Sampiran, Bambang Supriyanto, untuk memenuhi segala kebutuhan, manusia akan berusaha baik melalui gerak jasmani maupun gerak rohani, bisa melalui cara spritual ataupun mistis.
"Melalui cara-cara spiritual ini, manusia berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang berkenan dengan kebutuhannya," tuturnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (14/7).
Menurut Bambang, makam keramat Syekh Bayanilah memang kerap menjadi incaran para pejabat atau calon pejabat, terutama menjelang masa pemilihan umum. Mulai dari pejabat tingkat desa, kabupaten/kota, bahkan level nasional pernah datang berziarah
"Mau pemilihan lurah, dewan, bupati, walikota itu ya ramai. Mereka kalau ke sini malam," bebernya.
Bambang kemudian menjabarkan tata cara ritual yang biasanya dilakoni pejabat. Setelah mengambil wudhu, mereka lalu menuju makam keramat Syekh Bayanilah, dan berdoa dengan dipimpin jurukunci makam. Walaupun hanya berdoa di depan pintu makam yang tertutup, tidak mengurangi kekhusyukan.
"Setelah berwudhu, mereka berdoa di depan makam Syekh Bayanilah, walaupun pintunya tertutup, tetap tidak mengurangi kekhusyukan dalam memanjatkan doa meminta kemudahan dan kelancaran keinginan menuju kursi legislatif," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DKPP Periksa Bawaslu Jatim dan Bawaslu Surabaya Atas Dugaan Laporan Caleg
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- Ormas-ormas Di Kota Probolinggo Siap Dukung Amin Ina Dalam Pilwali 2024