Pengurus himpunan mahasiswa islam (HMI) dan Korps HMI-Wati (Kohati) cabang Bojonegoro periode 2021 – 2022 telah resmi di lantik. Agenda tersebut bertempat di ruang angling dharma kantor pemkab Bojonegoro
Nampak hadir Orang Nomor Satu di Bojonegoro dalam kegiatan tersebut yaqni Bupati Bojonegoro Anna Mu,awanah dengan di dampingi Forkopimda Bojonegoro, Majelis Daerah KAHMI (Korps Alumni Mahasiswa Islam) Bojonegoro, Ketua Umum pengurus besar HMI, ketua umum badan koordinasi HMI Jatim, Ketua umum HMI Bojonegoro, ketua umum kohati Bojonegoro, dan organisasi mahasiswa ekstra kampus se-Bojonegoro.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan keputusan dan prosesi pelantikan HMI oleh ketua umum pengurus besar HMI Jawa Timur, serta penandatanganan serah terima jabatan HMI. Dengan mengusung tema “Membangun Militansi serta Kompetensi Menuju Himpunan yang Masif dan Progresif”, ketua umum HMI cabang bojonegoro mengharapkan agar tidak hanya menjadi slogan namun juga bisa menjadi bagian dari prinsip.
Ketua Umum HMI Hasan dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya dalam himpunan perlu adanya pembaharuan dalam cara berfikir, cara bersikap dari segi iman maupun akhlak yang nantinya mampu menjalani tanggung jawab sampai akhir. Serta mengharapkan bahwasannya HMI harus menjadi solusi untuk masyarakat dari semua kalangan.
“HMI memang bukan perihal jabatan, namun bagaimana HMI ini menjadi tempat berproses kita, menjadi sumur atau sumber kader kader terbaik berintelektual maupun yang berkualitas untuk mengabdi kepada bangsa sehingga HMI ini menjadi rumah bagi mahasiswa, rumah pengkaderan, rumah perjuangan dan juga bagi sandaran masyarakat Indonesia,” ungkapnya di kutip Kantor Berita RMOL jatim ,sabtu (18/9)
“Kita berorganisasi tidak hanya melaksanakan program kerja, tidak hanya sekedar berproses, tentu harapannya ada dampaknya, dampaknya adalah untuk kabupaten Bojonegoro,” imbuh Kanda Rayhan selaku ketua umum pengurus besar HMI
Sementara itu Bupati Bojonegoro mengungkap bahwa pemerintah tidak boleh alergi kritik namun tetap perlu adanya perbedaan dari segi penyampaiannya, sebab semakin banyak kritik yang konstruktif akan semakin baik.
“Bojonegoro sudah mencanangkan tiga (Transparancy Government Akuntability) itu lengkap sudah, transparansi governmentnya bagus akuntability hal yang bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news