Pemkab Jember Diminta Lakukan Digitalisasi Kitab Literatur Pondok Pesantren

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember diminta untuk memperhatikan sarana dan prasarana bidang teknologi informasi di pondok pesantren. Satu diantaranya program digitalisasi kitab-kitab yang menjadi literatur di pondok pesantren.


Demikian disampaikan Ketua Komisi D DPRD Jember, KH Muhammad Hafidzi Kholis, saat reses masa persidangan kedua tahun 2022, dengan tema "Pengembangan Pondok Pesantren Menuju Pendidikan Digitalisasi" di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Senin (27/6).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Kesra Pemkab Jember dan Kasi Pendidikan Diniyan dan Pondok pesantren (PD Pontren) Kantor Kemenag Jember, Edi Sucipto.

Dia menegaskan bahwa Pemkab Jember harus mendorong pondok pesantren untuk terus mengikuti perkembangan zaman, menuju pendidikan digitalisasi. Saat ini zaman sudah berubah, santri sudah tidak dipisahkan dengan teknologi informasi. 

"Santri tidak boleh tertinggal, namun ini membutuhkan sarana dan prasarana pembelajaran," ujar Kiai Hafidzi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum Pakusari ini. 

"Saya yakin Jember ini akan menjadi hebat kalau Kabag Kesra bisa menganggarkan kitab teknologi santri," sambungnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia menjelaskan, mungkin hingga saat ini belum ada kabupaten lain yang menganggarkan untuk pesantren sesuai metode pembelajaran digital saat ini.

Pada tahun 90-an, kalau dulu seorang santri pulang dari pondok pesantren bawa kitab-kitab katalog. Namun saat ini sudah ada kitab-kitab digital, santri bisa baca dari HP atau labtop. 

"Mudah-mudahan Jember bisa mengawali, membuat program komputer dan laptop bagi santri, sehingga mereka bisa mudah mencari literatur kitab," harap legislator PKB Dapil 3 Jember ini.

Sementara Kabag Kesra Pemkab Jember, H Ahmad Mushoddaq menyambut baik usulan penganggaran tersebut. 

"Alhamdulillah, mulai tahun depan pertama kami akan membuat program manajemen Pondok Pesantren bersama MUI Kabupaten. Yang kedua adalah program digitalisasi pondok pesantren," katanya. 

Selain itu, juga penguatan ekonomi pesantren, seperti lomba produk dan pasar produk pesantren serta lomba-lomba untuk meningkatkan gairah belajar santri, seperti kegiatan Musabaqoh Qiraatil Kutub yang digelar tahun lalu dengan hadiah hingga ratusan juta rupiah.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news