Pemerintah Kabupaten Kediri dalam waktu dekat akan melakjkan pengecekan dan test laboratorium pada makanan dan minuman takjil yang dijual di pinggir jalan diwilayah Kabupaten Kediri. Pengecekan makanan dan minuman takjil yang dijual dadakan setiap tahun di Bulan suci Ramadhan, untuk mengantisipasi san memastikan bahwa makanan dan minuman tesebut, tidak mengandung bahan yang berbahaya.
- Harga Gabah Di Situbondo Anjlok, DPRD Jatim: Harus Ada Pembinaan Ke Petani Agar Kembali Naik
- Pasca Kenaikan BBM Bersubsidi, Forkopimda Kabupaten Probolinggo Sidak Dua SPBU
- SKK Migas dan PHE WMO Salurkan Bantuan untuk Nelayan dan Korban Banjir di Bangkalan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr Ahmad Khotib mengatakan, sesuai prosedurnya, setiap tahun selalu rutin dilakukan pengecekan makanan dan minuman takjil secara sampling. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, untuk tahun lalu tidak ditemukan makanan maupun minumam yang mengandung bahan berbahaya. Namun, pada tahun 2023 silam, menemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya seperti zat pewarna Rodhamin.
"Sesuai prosedurnya, setiap tahun selalu rutin dilakukan pengecekan makanan dan minuman takjil secara sampling. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, untuk tahun lalu tidak ditemukan makanan maupun minumam yang mengandung bahan berbahaya. Namun, pada tahun 2023 silam, menemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya seperti zat pewarna Rodhamin," Kata Khotib, Jumat (7/3/2025).
dr Khotib menambahkan, dalam kesehatan, tidak seharusnya dalam makanan tersebut ada bahan-bahan berbahaya seperti zat pewarna, zat perasa, karena akan menimbulkan efek bagi kesehatan di kemudian hari. dr Khotib juga menghimbau pada masyarakat agar waspada dan berhati-hati saat membeli makanan dan minuman.(adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Dukung PSN SWL Asal Reklamasi Tak Ganggu Ekonomi Nelayan dan Hutan Mangrove
- Pemkot Surabaya Jelaskan Perbedaan Diskriminaai dan Kebijakan, GAS Jatim Pilih Nurut
- Kondisi Meriam Bottot Di Tapanuli Tengah Semakin Memprihatinkan