Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak semua warga menerapkan mitigasi Covid-19 dalam upaya mengurangi resiko penyebaran pandemi virus tersebut.
- Masih Dalam Suasana Hari Santri Nasional, Pemkab Imbau Pegawai 4 Hari Kenakan Pakaian Muslim
- Cegah Kemudaratan, Tokoh Madura Ajak Warga Patuhi Prosedur Tangani Covid-19 di Suramadu
- Bila Wawali Surabaya Armuji Tak Respon Tuntutan, Kompi Jatim Ancam Demo Susulan
Salah satunya yakni dengan semakin gencar dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Seluruh warga hingga tingkatan RT maupun RW, diharapkan aktif bersama pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus.
“Saatnya mitigasi Covid-19 dilakukan di Surabaya,” kata Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser dikutip Kantor Berita RMOLJatim di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (15/4).
Fikser menjelasan, mitigasi Covid-19 yang dimaksud adalah dengan menerapkan protokol pembatasan mobilisasi penduduk di lingkungan RT dan RW.
Melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pihaknya mendorong ke seluruh pengurus RT/RW ataupun warga melakukan penutupan akses jalan yang dinilai tidak penting.
“Kami minta kepada seluruh pengurus RT/RW, kepada semua warga, untuk menutup akses-akses pintu gang, buatlah semua akses keluar masuk menjadi satu pintu,” katanya.
Selain itu, Fikser menyebut, di setiap akses keluar masuk itu sebaiknya juga ada petugas atau adanya partisipasi warga untuk melakukan pengecekan kepada setiap orang yang datang. Partisipasi masyarakat dalam mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi resiko penyebaran Covid-19.
“Ada petugas yang disiapkan atau swadaya partisipasi masyarakat untuk melakukan pengecekan kepada semua warga yang keluar masuk menanyakan kepentingannya,” imbaunya.
Tak hanya mengajak semua pengurus RT/RW menerapkan mitigasi Covid-19, Fikser juga berharap, seluruh elemen masyarakat turut andil terlibat bersama.
Tujuannya, agar warga betul-betul patuh terhadap imbauan yang disampaikan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk tetap tinggal di rumah.
“Itu yang harus kita lakukan tidak ada lagi cara lain. Jangan lupa semua individu selalu menjaga kebersihan, dengan cara mencuci tangan setiap saat,” paparnya.
Fikser menambahkan, selama ini Pemkot Surabaya juga intens melakukan penyemprotan di area-area publik untuk menekan penyebaran Covid-19.
Namun, untuk di lingkungan internal, pihaknya berharap seluruh elemen atau organisasi masyarakat juga mengikutinya.
“Mari kita sama-sama melaksanakan imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Stok Aman Bahkan Surplus, Bupati Yurohnur Tegaskan Kabupaten Lamongan Tidak Butuh Impor Beras
- Keterbukaan Informasi di Era Digitalisasi Dibutuhkan Pengawasan
- Kabupaten Kediri Duduki Peringkat Empat Serapan Vaksinasi Se-Jatim