Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya (Disbudpar) menjalin kolaborasi dengan kalangan kolektor untuk mendapatkan koleksi Museum Pendidikan yang telah diresmikan, Senin (25/11) kemarin.
- Peringati HPN 2024, Wali Kota Maidi Tantang Pers Bawa Kota Madiun Mendunia
- Mujahadah Kubro PWNU Jawa Timur Digelar di Ponorogo, Diikuti 15 Ribu Kader
- Jatim Sabet 2 Penghargaan Anugerah Ki Hajar 2023, Gubernur Khofifah: Bukti Guru di Jatim Melek Teknologi dan Digitalisasi
Komunitas vintage atau sejarah selain membantu isi koleksi museum pendikan, juga museum-museum lainnya.
"Seperti Museum 10 Nopember, Museum Olahraga, kita kolaborasi dengan mereka (kolektor),†ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Antiek Sugiarti saat acara serah terima barang koleksi Surabaya Vintage Community ke Disbudpar di Museum Pendidikan, Selasa (26/11).
Namun demikian, Antiek mengatakan, barang-barang koleksi yang masuk semuanya di check terlebih dahulu oleh narasumber ahli maupun kurator berkaitan dengan tahun pembuatannya, termasuk jika dipasang di museum dengan huruf pegon serta apa saja isinya bisa dikerahui.
"Jadi untuk mengecheck, memnag kita menggunakan narasumber ahli dan dengan kurator untuk mengetahui tahunnya, jika diterjemahkan isinya apa dan darimana,†paparnya
Kadisbudpar menyampaikan, pihaknya saat ini tengah mengatur story linenya mulai dari jaman pra aksara, jaman kerajaan, kolonial, perjuangan hingga kemerdekaan. Meski belum optimal, karena penempatan dan stadarisasinya masih dalam proses.
"Kita masih melakukan evaluasi dengan tim arsitektur, desain untuk penataan, alur dan pengamanannya,†tegasnya.
Ia mengungkapkan, barang-barang koleksi tersebut keberadaannya ada yang merupakan hibah dari para kolektor, melalui proses penggantian, serta diperoleh dari pembelian.
"Sesuai ketentuan internasional museum ini senin tutup. Tetapi nanti kita evaluasi, apakah seperti museum 10 Nopember yang tiap hari buka atau apa,†pungkasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Cetuskan Pasar Arimbi Pegirian Jadi Pusat Pasar Daging di Surabaya
- Lamban Tangani Penyerobotan Lahan Parkir, Ketua RT di Babatan Wiyung Kembalikan Stempel ke Pemkot Surabaya
- Respon Aduan 14 Desa, TFPKD Bangkalan Panggil Pihak Pelapor dan Terlapor