Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyediakan 265 kamar hotel untuk dijadikan tempat isolasi diri. Kamar hotel ini diisi oleh warga migran yang baru pulang dari luar negeri atau luar daerah.
- Sidak Tunnel TIJ - KBS, Wali Kota Eri Sebut Pengerjaan Struktural Sudah 70 Persen
- Pagi Tadi, Merapi Kembali Semburkan Awan Panas
- Gelar Vaksinasi Merdeka, Polres Probolinggo Libatkan Ormas dan LSM
“Kamar ini juga untuk warga yang negatif, tapi keluarganya ada yang positif. Jadi, untuk memisahkan dari keluarganya, kami pindahkan ke hotel dulu, supaya tidak tertular juga,” kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Sabtu (9/5).
Fikser juga menambahkan, karena jumlah pasien ada perkembangan, maka Pemkot Surabaya melakukan penambahan kamar di rumah sakit.
Khusus untuk Rumah Sakit Soewandhie, dari 22 kamar nanti akan ditambah sekitar 36 kamar, sehingga total ada 58 kamar.
Kemudian di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH), dari 12 kamar akan ditambahkan 52 kamar, sehingga total akan ada 64 kamar.
“Selain itu, ada pula penambahan kapasitas kamar sekitar 40 dengan rumah sakit yang swasta yang itu bekerjasama dengan pemerintah kota. Untuk itu, pemkot menyiapkan 120 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kamar-kamar yang ada di rumah sakit itu, sehingga ketika ada pasien, mereka bisa masuk karena tercukupi fasilitas kesehatannya di sana,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Peringatan 10 November, Khofifah Ajak Masyarakat Teladani Jasa Pahlawan Hadapi Tantangan Global
- Pj Wali Kota Malang Berharap Kenalkan Berbagai Potensi Daerah di Lomba Video Pendek KIM
- Gerindra Tegaskan, Pj Kades Kabupaten Probolinggo Harus Mempunyai Ide dan Gagasan