Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus concern memberikan intervensi kepada warga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
- Terpilih jadi Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah Jatim, Gus Edo Menangkan PPP di Kalangan Milenialis
- Warga Perantauan yang Tinggal di Kota Surabaya Diminta Segera Lapor Ketua RT/RW Setempat
- Sejak Meluncurkan Nomor Pengaduan Integritas, Inspektorat Surabaya Terima 187 Laporan
Intervensi itu salah satunya telah diberikan kepada Ismail (72), warga Jalan Tambak Pring Barat I No 46, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Suharto Wardoyo dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim mengatakan, bahwa sebelumnya Ismail berharap dapat tinggal di UPTD Griya Werda.
Alasannya, karena semenjak istrinya meninggal dunia, ia harus tinggal sendiri di rumah kos.
"Jadi istrinya bapak Ismail ini sudah meninggal sekitar 3 minggu yang lalu. Kemudian atas permintaan sendiri, dia minta agar ditempatkan di Griya Werda," kata Anang sapaan lekatnya, Senin (16/8)
Anang menjelaskan, sebenarnya Ismail masih memiliki 2 orang anak. Namun, sepengakuan klien, kedua anaknya tersebut sudah hilang kontak dan tidak diketahui keberadaannya.
"Beliau (Ismail) punya anak 2 tapi sudah hilang kontak. Di mana keberadaan 2 anaknya itu sampai sekarang tidak diketahui," ungkapnya.
Selama ini, Anang menyatakan, bahwa Ismail tinggal mengontrak rumah di Jalan Tambak Pring Barat I No 46, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Namun setelah istrinya berpulang, ia merasa sendiri dan ingin memiliki teman di usia renta.
"Jadi beliau (Ismail) memang menginginkan untuk bisa tinggal di Griya Werda," katanya.
Oleh sebab itu, Dinsos Surabaya bersama jajaran kecamatan serta beberapa elemen sosial, langsung bergerak cepat untuk mewujudkan harapan dari kakek berusia 72 tahun itu.
Alhasil, pada Sabtu (14/8), Ismail pun dijemput ke rumah kosnya untuk selanjutnya tinggal di UPTD Griya Werda.
"Mulai hari ini beliau (Ismail) sudah tinggal di Griya Werda. Sebelum dibawa ke sana, beliau juga sudah mengikuti swab di Puskesmas pada Jum'at (13/8) kemarin," tuturnya.
Sementara itu, Ismail sendiri mengaku jika sebelumnya tinggal di rumah sewa berukuran sekitar 3×4 meter.
Rumah sewa ini merupakan hasil sumbangan sukarela dari warga. Sementara untuk kebutuhan makan, ia telah mendapatkan bantuan permakanan dari Pemkot Surabaya.
"Saya sangat berterima kasih, warga sekitar juga sangat peduli," kata Ismail.
Ismail juga mengaku, sebenarnya ia masih memiliki 2 orang anak. Namun kedua anaknya itu sudah berkeluarga dan tinggal jauh terpisah dengannya.
"Anak-anak saya sebenarnya sudah coba dihubungi, dibantu oleh warga beberapa kali tapi tetap tidak bisa terhubung," ungkap dia.
Makanya, ia berharap dapat tinggal di Griya Werda untuk mengisi hari di masa tuanya. Apalagi di Kota Surabaya sendiri, Ismail mengaku tidak memiliki saudara.
Sedangkan untuk bekerja, tubuhnya juga sudah tidak kuat lagi.
"Di Surabaya ini saya tidak punya saudara. Usia saya juga sudah tua, sulit untuk bekerja," tuturnya.
Kini, kakek berusia 72 tahun ini pun bisa bernafas lega. Sebab, Pemkot Surabaya telah mewujudkan harapannya untuk bisa tinggal dan menetap di UPTD Griya Werda.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pernah Alami Erupsi Kelud, Pemkot Kediri Kirim Tim BPBD Bantu Terdampak Semeru
- Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran di Terminal Purabaya Bersama Kapolri, Panglima TNI dan Menhub, Pj Gubernur Adhy Pastikan Semuanya Siap
- Ratusan Personil GRIB Jaya Kota Probolinggo, Kawal Kedatangan Hercules