Pemprov Dorong Kepala Daerah se-Jatim Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan, Wabup Jember Pastikan Wiayahnya Terkendali 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/3/2025). 
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/3/2025). 

Masuk pertengahan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/3/2025). 


Pertemuan ini menjadi momen krusial dalam mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok yang kerap terjadi menjelang Lebaran.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Jawa Timur bukan hanya tanggung jawab pemerintah provinsi, tetapi juga kabupaten/kota. Ia mengingatkan pentingnya peran kepala daerah sebagai Ketua TPID dalam menjaga stabilitas harga di wilayah masing-masing.

“Kita harus memastikan bahwa setiap daerah bisa mengelola inflasi dengan baik. Itulah mengapa koordinasi antar kepala daerah sangat penting. Kepala TPID sebenarnya adalah bupati atau wali kota, dan meskipun bisa diwakilkan, komunikasi harus tetap terjalin,” tegasnya.

Gubernur Khofifah mengungkapkan empat langkah strategis yang menjadi kunci dalam menjaga kestabilan harga, terutama ketika permintaan masyarakat meningkat pesat menjelang Lebaran.

“Pertama, pastikan ketersediaan barang. Kedua, jaga keterjangkauan harga. Ketiga, pastikan kelancaran distribusi. Dan keempat, tingkatkan komunikasi yang efektif antara seluruh pemangku kepentingan,” paparnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya Kerjasama Intra Provinsi (KIP) dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam menekan disparitas harga. “Kita harus memperkuat sinergi antar kabupaten/kota dan juga dengan provinsi lain. Harga cabai di satu pasar bisa berbeda jauh dengan pasar lainnya, dan ini perlu solusi,” ujarnya.

Sebagai contoh, ia mengamati perbedaan harga cabai di berbagai pasar di Surabaya. “Di Pasar Genteng harganya sekian, tapi di Pasar Soponyono lain lagi. Pasar Wonokromo punya harga sendiri, dan di tempat lain bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Ini harus dikelola dengan baik,” tambahnya.

Melalui pertemuan ini, Gubernur Khofifah berharap strategi yang telah dirumuskan dapat diterapkan dengan optimal di seluruh daerah. 

“Mari kita jaga kestabilan harga demi kesejahteraan masyarakat, terutama menjelang Lebaran. Dengan sinergi dan komunikasi yang baik, kita bisa mengendalikan inflasi,” pungkasnya.

Sementara Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, saat ditemui wartawan di Gedung Grahadi, menyebut jika pihaknya telah melakukan beragam cara untuk menekan inflasi. Salah satunya adalah, operasi pasar secara rutin dan menggelar bazar murah.

“Operasi pasar rutin kita lakukan. Termasuk menggelar bazar murah, “ ungkap Djoko.

Djoko juga mengatakan, sejauh ini situasi harga dan ketersediaan bahan pangan di Jember masih terbilang baik. Artinya, bisa terkendali dan tidak menimbulkan gejolak harga ataupun  keberadaan pangan, meski ada beberapa item yang mengalami kenaikan harga seperti cabai

“Tetapi dari kegiatan di Grahadi ini, satu hal yang paling penting adalah ada komunikasi antar daerah. Termasuk distribusi antar daerah, diharapkan dengan kelancaran distribusi yang terkoordinasi, pengendalian inflasi dapat dicapai,” ungkap Djoko.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news