Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dinilai telah kebobolan atas molonjaknya kasus baru Covid 19 di Kabupaten Bangkalan.
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster
- Covid-19 Kembali Melonjak
Kondisi itu disebabkan karena pemeriksaan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang ke Madura masih belum optimal.
Hal itu dikatakan oleh Anggota Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Ashari, Kamis (10/6).
"Ini kan kasus baru yang dibawa pekerja migran yang pulang ke Madura Saya kira dalam hal ini Pemprov telah kebobolan," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Anggota DPR RI Jatim dari Dapil Madura tersebut meminta agar Pemprov Jatim meningkatkan tracking dan pelacakan masif di wilayah Madura.
Disamping itu, pengawasan ketat juga harus diberlakukan di pintu masuk dan keluar jembatan Suramadu.
"Kalau saya menilai saat ini masyarakat mulai patuh Prokes. Tinggal pemerintah harus meningkatkan pengawasan di pintu masuk Surabaya. Bagi mereka yang lewat harua di swab," pungkasnya.
Sementara itu, ketua Satgas kuratif Covid 19 Pemprov Jatim dr Joni Wahyuhadi membantah Pemprov Jatim telah kecolongan.
"Tidak benar. Kan kemungkinan ini ada dua kasus mungkin dari pekerja migran atau akibat lonjakan saat libur lebaran," tandasnya.
Sebelumnga, melonjaknya angka kasus Covid-19 diikuti dengan banyaknya tenaga kesehatan terinfeksi, bahkan meninggal dunia di Bangkalan rupanya sudah diprediksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur.
Hal ini disampaikan dr. Sutrisno Sp.OG Ketua IDI Jawa Timur saat ditemui usai menjadi pembicara pada acara 'Restorasi Humanisme Pendidikan Kedokteran' di DPW NasDem Jatim, Selasa (8/6/2021).
"Kasus Covid-19 yang meledak di Bangkalan, Madura dari segi berita memang mengkagetkan dan segi ilmu sudah bisa kita memprediksikan," ungkapnya.
Menurut dia, beberapa hari lalu memang rumah sakit di Bangkalan kuwalahan. Sehingga banyak kasus sampai di lockdown. Dokter Sutrisno pun menjelaskan bahwa cukup banyak tenaga kesehatan yang terpapar dengan sumber yang tidak jelas.
"Kasus yang mengenai nakes ini sudah mendapatkan dari institusinya masing-masing. Diistirahatkan, dan nakes yang masih sehat mengkompensasi pekerjaan yang ada," ulasnya.
Ia mengakui bahwa pemerintah, baik Provinsi, Kabupaten hingga Menteri Kesehatan sudah mulai turun ke Bangkalan.
"Kerja bersama ini saya estimasikan 2 minggu kedepan bisa tertangani dengan baik," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Hadirkan 2.500 Jatimers di Halal Bihalal Bersama Gubernur Jatim
- Pameran Naskah Kuno Warnai Haul Akbar Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Ini Komitmen Menjaga dan Menghargai Keilmuan Ulama Nusantara
- Jelang Haul Akbar Satu Abad Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Beliau Ulama Besar Inspirator Lahirnya NU, Organisasi Islam Terbesar Di Dunia