RMOLBanten. Permasalahan Gizi Buruk di Kabupaten Serang merupakan suatu masalah kompleks yang membutuhkan dukungan dan bantuan dari pihak lain.
- China Temukan Virus Corona Terkontaminasi Dalam Eskrim
- Lebih Mematikan Dari Delta, Varian Lambda Sudah Ada Di Lebih 30 Negara
- Sehari Kasus Covid Nyaris Tembus Tiga Ribu, Pasien Baru Capai 6.483 Orang
Baca juga: Waduh, Di Serang Masih Ada Penderita Gizi Buruk
Dikatakan Sri, pemantauan tumbuh kembang anak yang dilakukan di Posyandu, terkadang masih kurang didukung masyarakat sehingga persoalan gizi buruk masih menghantui masyarakat terutama di Kabupaten Serang.
Meski demikian dikatakan Sri Nurhayati, kader dan petugas dilapangan tidak pernah lelah memotivasi masyarakat terutama yang punya bayi balita untuk datang ke posyandu agar dapat terpantau dengan baik tumbuh kembangnya bayi dan anaknya.
"Disamping itu datang ke posyandu juga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lainnya seperti immunisasi dan penyuluhan lainnya," ujarnya.
Dalam menangani gizi buruk dikatakan Sri Nurhayati, pihaknya tidak mampu sendirian dibutuhkan support dan kerjasama dengan pihak lain.
"Baik itu dari segi pendidikan dan pemberdayaan masyarakatnya, penyediaan lapangan kerja, peningkatan ekonomi keluarganya,termasuk media punya peran yang tidak kalah penting," pungkasnya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Update Covid-19: Kasus Positif Bertambah 13.737 Orang
- Waspadai Dampak Rokok Di Era Pandemi Covid-19
- Diduga Tertular Ibu yang Anti-Vaksin, Bocah 4 Tahun Meregang Nyawa karena Covid-19