Ditangkapnya hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Itong Isnaeni Hidayat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah wujud pentingnya orkestrasi pemberantasan korupsi di negeri ini.
- Diduga Terlibat Suap, Komisi Yudisial Investigasi Ketua PN Surabaya
- Ronald Tannur dan Keluarga Bisa Jadi Tersangka Karena Suap Hakim
- Kejagung Sita Uang Rp 20 Miliar Dari Suap Hakim Pengadil Ronald Tannur
Demikian disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/1).
Firli mengatakan, pemberantasan korupsi sangat membutuhkan orkestrasi yakni dengan menciptakan sistem integrasi nasional.
“KPK memperkenalkan orkestrasi pemberantasan korupsi. Dimana setiap kamar-kamar kekuasaan harus mengambil peran dalam rangka pemberantasan korupsi,” tekan Firli.
Misalnya, jelas Firli, pada kamar legislatif dapat mengambil peran dalam penyusunan Undang-undang harus terbebas dari korupsi.
Sementara pada kamar eksekutif dalam penyusunan, pengesahan anggaran belanja negara dan implementasi serta pengesahan maupun dalam pengawasannya harus terbebas dari praktek-praktek korupsi. Begitu juga, sambungnya, pada kamar partai politik.
“Sementara di kamar yudikatif, seluruh proses peradilan harus bebas dan bersih dari korupsi,” ujar Firli mengingatkan.
Firli mengatakan, KPK dan seluruh kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko WIdodo harus berjalan seirama, senafas satu tindakan, satu padu dalam membangun strategi pemberantasan korupsi.
Pasalnya, Firli menekankan bahwa pemberantasan korupsi ini merupakan pekerjaan bersama. Karena segenap anak bangsa memiliki kewajiban untuk membersihkan negeri ini dari korupsi, oleh karena itulah diperlukan orkestrasi dalam pemberantasan korupsi.
“Tidak mungkin pemberantasan korupsi dilakoni sendiri oleh KPK, karena pemberantasan tidak dapat dikerjakan oleh hanya satu lembaga apalagi satu orang,” pungkas Firli.
"Orkestrasi pemberantasan korupsi saya sampaikan saat peringatan Harkodia (hari anti korupsi sedunia) tanggal 9 Desember 2021 yang dihadiri Presiden," demikian Firli menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Pastikan Periksa LaNyalla di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto