Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan istri mendatangi wisata heritage Bandar Grissee (Kota Tua Gresik), pada Minggu (18/12).
- Wali Kota Kediri Jadikan Balai Benih Ikan Sebagai Wisata Edukasi
- Komunitas Diajeng Rayakan Hari Jadi dengan Gowes Berkebaya Keliling Kota
- Sajikan Masakan Jawa dan Bali, Sate Khas Senayan Ekspansi di Surabaya
Turut datang rombongan Ketua TP-PKK yang juga Ketua Dekranasda dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti, Nganjuk, Pacitan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Kediri, Mojokerto, Magetan, Probolinggo, dan Blitar.
Selain itu, perwakilan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia dan Jepang, juga ikut serta dalam rombongan tersebut.
Mereka datang guna mengetahui secara langsung kawasan yang masih menjaga bangunan-bangunan kuno peninggalan abad 14 itu.
"Bandar Grissee adalah ikon Gresik yang sudah ada sejak zaman kolonial untuk itu dilakukan revitalisasi agar dikenal masyarakat baik dalam kota maupun luar kota bahkan luar negeri," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
"Semua kalangan bisa menikmati kawasan ini sebagai tempat wisata kota tua yang mulai diperkenalkan kembali ke generasi muda Gresik khususnya agar paham tentang daerahnya," sambungnya.
Ditambahkan Bupati Yani, Bandar Grissee memiliki peradaban multi etnis yang tidak dimiliki wilayah manapun. Karena terdapat bangunan tempat ibadah antar agama. Yakni klenteng tua yang jaraknya tak jauh dari Masjid Jami Gresik.
"Hal tersebut menunjukan bahwa Gresik adalah etalase toleransi multi etnis, multi ras dan multi agama yang tidak dimiliki daerah lain. Karena sikap toleransi diantaranya mampu terjaga dengan baik hingga kini," ungkapnya.
"Karena sejarah tidak bisa diputar lagi, tetapi bisa jadi pelajaran berharga dengan membangunnya kembali. Dalam prosesnya, sekaligus kita bisa berupaya menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat,” tandasnya.
Oleh sebab itu ia berharapseluruh elemen masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut aktif mendukung mengenalkan destinasi wisata Bandar Grissee. Karena Kabupaten Gresik memiliki potensi wisata dan budaya luar biasa.
"Kabupaten Gresik membutuhkan tangan-tangan terampil yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan potensi wisata dalam rangka mendorong pembangunan daerah di sektor pariwisata,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Polemik Destinasi Wisata Lahangan Sweet, Masyarakat Adat Gulinten Minta Polda Lakukan Mediasi