Aksi unjukrasa di depan kawasan industri, Java Integrated Industri and Port Estate (JIIPE) Manyar Gresik dilakukan oleh puluhan aktivis yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) Gresik, Senin (22/7).
- HUT Bhayangkara ke 76, PCNU Bondowoso Berikan Penghargaan Kepada Kapolres Bondowoso
- Ponpes As-Sunnah Dirusak Massa Tak Dikenal, Polda NTB Imbau Masyarakat Tenang
- Bupati Kediri Serap Keluhan Petani Tanaman Hias
"Dalam proyek pembangunan JIIPE ini, masih menimbulkan persoalan besar. Dimana, banyak tanah rakyat yang belum dibayar 100 persen oleh pihak JIIPE. Bahkan, ada banyak Tanah Kas Desa (TKD) di dalam kawasan JIIPE," kata Ketua Forkot Haris S Fakih dikutip Kantor Berita .
Tak hanya itu, Kali Mireng yang airnya biasa dimanfaatkan para petambak kini sulit diambil, karena airnya tidak mengalir akibat diuruk (ditimbun) tanah sehingga kondisi Kali (sungai) nya menyempit.
"Pertanyaannya, apakah keberadaan kawasan industri JIIPE sudah benar-benar membawa manfaat positif dan berkah bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya? Terus, apakah kawasan industri JIIPE sudah perduli pada kondisi lingkungan sekitarnya,? Menginggat, sudah banyak ekosistem dan biota laut khususnya yang musnah akibat proyek JIIPE ini," teriaknya saat berorasi.
Kondisi itu menjadi indikasi bahwa proyek di JIIPE menimbulkan banyak masalah sosial. Karena itu, kami Forkot mendesak kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik agar turun tangan menyelesaikan persoalan ini," tegasnya.
Ditambahkan Haris, dalam aksi yang dilakukan Forkot pada intinya ada 4 tuntutan yang harus segera dilakukan manajemen JIIPE.
Pertama, menuntaskan sengketa lahan atau tanah rakyat yang terkena proyek pembangunan JIIPE.
Kedua, Rekrut dan libatkan tenaga kerja lokal atau masyarakat yang dearahnya terimbas proyek JIIPE.
Ketiga, melestarikan iingkungan hidup, di wilayah sekitar Kawasan proyek JIIPE. Karena, banyak ditemukan biota atau ekosistem laut yang hilang.
Keempat, audit dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan industri di kawasan JIIPE.
"Jika tuntutan kami tidak ditindak lanjuti oleh manajemen JIIPE. Maka, kami akan kembali mengelar aksi besar-besaran bersama seluruh masyatakat Manyar. Serta, mengajak Omas, OKP maupan organisasi mahasiswa se Kabupaten Gresik. Untuk membangun aliansi bersama demi menyikapi, kasus yang ada dikawasan Industri JIIPE ini," tuturnya.
Untuk diketahui, JIIPE dibangun di lahan yang sebelumnya adalah kawasan budidaya ikan (tambak atau empang) seluas 1900 hektar lebih. Kemudian, dibangun menjadi kawasan industri dan perumahan yang memiliki konsep kota mandiri. Karena, terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut bertaraf internasional.
Sementara, pelaksana proyek JIIPE diketahui dikerjakan oleh PT Berkah Manyar Sejahtera. Sebuah perusahaan patungan, yang terdiri dari PT Brilian Jasa Terminal lndonesia, anak usaha PT Pelindo (Persero), PT Usaha Era Pertama Nusantara, anak usaha PT Aneka Kimia Raya Corporindo tbk (Akra).[eze/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Pengelolaan PIP Transformatif dari Kemendikbud Ristek
- BJB Kota Probolinggo Gelontorkan Ribuan Paket Beras Untuk Warga
- Jelang Piala AFC U-20 2023, Stadion GBT Tak Lagi Bau Sampah