Pemerintah komunis China tetap membantah bahwa wabah virus corona berasal dari kebocoran laboratorium senjata biologisnya di Wuhan, Provinsi Hubei. Sebaliknya mereka menyebut virus corona berasal dari kelelawar dan ular yang diperjualbelikan di pasar satwa liar Wuhan.
- Dubes Nana Yuliana Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut Karibia
- Malang Diguncang Gempa Berkekuatan 6,7 SR, Hampir Seluruh Wilayah Jatim Merasakannya
- Panglima TNI dan Kapolri Sambut Empat Jenazah Prajurit yang Gugur di Papua
Temuan berkembang, pada Minggu (26/1) dan dirilis oleh Majalah Science. Majalah itu mengungkap sebuah laporan 29 peneliti China yang ditulis dalam jurnal media Inggris, The Lancet.
Laporan tersebut menyebutkan orang pertama terinfeksi virus Wuhan pada 1 Desember lalu tidak memiliki keterkaitan dengan pasar makanan laut yang juga memperjualbelikan makanan satwa liar.
"Tidak ada hubungan epidemiologis yang ditemukan antara pasien pertama dan kasus selanjutnya," kata laporan itu dan menambahkan bahwa 13 kasus lainnya tidak memiliki keterkaitan dengan pasar hewan.
Menanggapi laporan tersebut, seorang dokter spesialis penyakit menular di Universitas Georgetown, Daniel Lucey, mengatakan 13 kasus adalah angka yang besar dan China tidak memberikan penjelasan mengapa mereka bisa terinfeksi.
"Itu angka yang besar, 13, tanpa hubungan. Infeksi pasti terjadi pada November 2019 untuk pasien yang paling awal dilaporkan dengan timbulnya gejala 1 Desember," ujar Lucey kepada Science.
“Apakah pasien ini terinfeksi dari hewan atau orang lain pada bulan November, secara langsung atau oleh (benda atau bahan yang mungkin membawa infeksi, seperti pakaian, peralatan, dan furnitur). Infeksi itu terjadi di lokasi selain pasar makanan laut Huanan," lanjutnya.
Lucey mengatakan, jika melihat dari penyebaran awalnya,
kemungkinan virus corona sudah menyebar dari orang ke orang sejak November atau
bahkan Oktober dan tidak berasal dari pasar. Pasar sendiri dikatakan Lucey
bukanlah pemicu, namun tempat menyebaran corona.
"Dengan demikian, dugaan penyebaran virus yang cepat tampaknya untuk
pertama kalinya dari pasar makanan laut Huanan pada bulan Desember tidak
terjadi," kata asisten profesor ini.
"Alih-alih, virus itu sudah menyebar secara
diam-diam di Wuhan dan tersembunyi di antara banyak pasien pneumonia lainnya
saat ini," tambahnya.
Sebelumnya, dugaan awal muncul pada Jumat (24/1) dari laporan The Washington Times ketika seorang
mantan intelijen militer Israel mengatakan virus corona muncul dari kebocoran
di dua fasilitas penelitian China yang terkait dengan program senjata biologis
rahasia.
Dua fasilitas itu adalah Virology National Biosafety Laboratory yang menjadi satu-satunya fasiltas yang dinyatakan China mampu meneliti virus mematikan, termasuk sindrom pernapasan akut (SARS) dan Wuhan Institute of Biological Products yang menjadi bagian dari penelitian perang biologis di bawah Konvensi Senjata Biologis.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tiga Hari Dikabarkan Hilang, Nenek Sabeni Ditemukan di Bawah Tebing Gunung Pegghek
- Jenazah Covid-19 Tertukar, Gus Yasin: Jika Dibawa Yang Bukan Muslim Bagaimana Mensholatinya?
- Kekeringan Landa Sejumlah Daerah, BPBD Bondowoso Distribusikan Air Bersih Untuk Ribuan Warga