Latihan Basic Fight Manuver (BFM), berupa pertempuran udara jarak dekat dogfight one to one jadi menu hari kedua latihan bersama Cope West 2023 antara penerbang tempur TNI Angkatan Udara dan United Stated Air Forces (USAF).
- Kakek di Jember Ditemukan Tewas Terpanggang Api di Kamar, Sekujur Tubuh Hangus
- Kalaksa BPBD Jatim Terjun Langsung, Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Mojokerto, Jombang
- Baru Dilantik jadi Anggota KPPS di Jember, Bunuh Diri 'Nyemplung' Sumur
Latihan tersebut, di wilayah barat training area Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Rabu (14/6).
Danwing 6 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Kolonel Penerbang (Pnb) Asri Efendi Rangkuti, selaku direktur latihan Cope West 2023 mengatakan, penerbang tempur TNI AU maupun USAF sudah menguasai exercise BFM.
Di mana pertempuran satu lawan satu adalah kemampuan dasar yang sudah dimiliki oleh para penerbang kedua angkatan udara.
"Kemampuan penerbang TNI AU dalam pelaksanaan execise dogfight ini tidak kalah dari para penerbang dari USAF," kata Efendi.
Lanjut Efendi, selain faktor kemampuan pesawat, faktor kemampuan individual dan kondisi fisik penerbang sangat menentukan dalam memenangkan pertempuran jarak dekat.
Sebab, hal ini menjadi pembeda antara penerbang TNI AU dengan negara lain.
"Tingkat kesulitan latihan ini terletak pada kesiapan fisik penerbang itu sendiri dan kemahiran penerbang dalam mengambil kesempatan atau memanfaatkan energi untuk menembak musuh," ujar Efendi.
Pada latihan BFM ini para penerbang tempur kedua angkatan udara memainkan peran secara bergantian, baik sebagai pesawat penyerang yang akan menghancurkan musuhnya, maupun pesawat bertahan yang berupaya menghindar dari serangan musuh.
Para penerbang kedua angkatan udara juga diminta menguasai taktik dan strategi terbaik dalam memenangkan pertempuran udara yang dilakukan. Apalagi pada saat posisi terancam ditembak musuh dan berupaya membalikkan kondisi tersebut, sehingga mampu menembak jatuh pesawat lawan.
"Peralihan dari offensif ke defensif benar-benar menggunakan timing yang tepat, sehingga bisa mendapatkan hasil terbaik," kata Efendi.
"Teknik-teknik ini lah yang harus terus diasah oleh para penerbang TNI AU dalam pertempuran jarak dekat," pungkasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar, Boeing TNI AU Angkut 70 Personel
- TNI AU Siap Penuhi Kebutuhan Hidup Keluarga Empat Perwira yang Gugur
- Ada Atraksi Udara TNI AU, Festival Gandrung Sewu Hipnotis Ribuan Wisatawan