Secara realitas elektoral, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto wajar disebut sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) terkuat untuk menampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang barus aja diumumkan sebagai calon presiden PDI Perjuangan.
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengomentari dinamika menuju Pilpre 2024, setelah Ganjar resmi diumumkan menjadi capres.
“Paling ideal kalau kita berbicara calon wakil presiden, yang secara elektoral akan memungkinkan pasangan ini sangat kuat adalah Pak Prabowo,” kata Yunarto Wijaya kepada wartawan, Minggu (23/4).
Berdasarkan survei capres Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) April 2023, Ganjar berada di posisi teratas dengan suara 26,8 persen, mengungguli Prabowo Subianto yang mendapat dukungan 25,4 persen.
Hasil tersebut, kata Yunarto, menunjukkan Ganjar punya kekuatan terbesar secara elektoral dan Prabowo ada di nomor dua. Menurutnya, duet Ganjar-Prabowo akan semakin kuat apabila terwujud.
“Dua-duanya ini kan peringkat satu dan peringkat dua. Dua-duanya simbol kalangan nasionalis juga, tentu saja ini hal yang paling ideal,” katanya.
Yunarto menekankan pentingnya menurunkan ego dari masing-masing elit partai politik. Baik bagi petinggi PDIP yang mengusung Ganjar sebagai bacapres, maupun Gerinda yang dipimpin Prabowo.
“Akan berbeda situasinya kalau dalam waktu lima bulan ke depan menjelang pendaftaran, ada salah satu di antaranya elektabilitasnya melampaui yang lain, saya pikir yang elektabilitasnya jauh di bawah mungkin akan berfikir realistis untuk menjadi pemenang,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah