Keputusan Gede Pasek Suardika untuk meninggalkan Partai Hanura diduga terjadi karena ada konflik internal dengan sang Ketua Umum, Oesman Sapta Odang (OSO)
- Bebas April 2023, Anas Urbaningrum akan Bangkit seperti Anwar Ibrahim di Malaysia
- Ungkap Hasil Sidang Tertutup ke Publik, Penasihat Hukum Mas Bechi Dinilai Melanggar Asas Peradilan
- Sering Ungkap Hasil Sidang Tertutup ke Publik, Penasehat Hukum Mas Bechi Diminta Jaga Kode Etik
Hal tersebut disampaikan pengamat politik Ujang Komarudin merespons pengumuman Gede Pasek Suardika yang memutuskan meninggalkan jabatan Sekretaris Jederal Partai Hanura.
"Bisa karena konflik dengan OSO, misalkan sudah tidak cocok dengan ketum OSO,” kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/10).
Terlepas dari alasan Gede Suardika, Ujang menyayangkan keputusan pengunduran diri tersebut. Apalagi, partai yang berdiri sejak tahun 2006 silam tersebut sedang dalam kondisi terpuruk.
Apalagi, tersiar kabar bahwa Gede Pasek akan membuat partai baru setelah meninggalkan Hanura yang prestasinya kian menurun, yang ujungnya tidak lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 lalu.
“Soal Gede Pasek mundur dan buat parpol baru, itu haknya. Namun mundur di saat Hanura sedang terpuruk itu juga bukanlah jalan terbaik,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP, PPP dan Hanura Bentuk Tim Tujuh untuk Menangkan Ganjar
- Daftarkan Bacaleg ke KPU, Hanura Bondowoso Target 9 Kursi dan Dukung Pemilu Tertutup
- Hanura Parpol Pertama Daftarkan Bacaleg di KPU Jember