Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki menilai, penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud sudah tepat, karena
karena sumber daya manusia yang memiliki tradisi riset yang kuat masih berada di perguruan tinggi.
- Dewan Pers Buka Peluang Kerjasama dengan Kemendikbud Ristek soal Pers Kampus
- Spesifikasi Laptop Kemendikbud HDD 32 GB Dibanderol Rp 10 Juta Disoroti Warganet
- Jokowi Teken Perpres Terkait Tugas Fungsi Kemendikbud Ristek dan Kementerian Investasi
Menurutnya, berbagai instrumen riset dan pengembangan teknologi masih berada di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
“Selama riset dan teknologi dipisahkan dari Kemendikbud banyak persoalan dan masalah-masalah mendesak yang dihadapi oleh bangsa ini tidak mendapatkan sentuhan riset sebagaimana mestinya,” kata Zainuddin, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/4).
Anggota fraksi PAN DPR RI ini menambahkan, dampak virus yang datang dari Wuhan China itu cukup mematikan.
Selain itu, Covid-19 membuat berbagai aspek kehidupan bangsa ini mengalami stagnasi dan tidak mendapat sentuhan sebagaimana mestinya.
“Vaksin akhirnya harus impor yang menyerap devisa negara yang tidak kecil akibat lemahnya riset khususnya di bidang sains dan teknologi medik,” imbuhnya.
Zainuddin menceritakan pengalamannya mengunjungi Southampton University di Inggris sebulan pasca tsunami Aceh Desember 2004.
Kedatangannya tersebut disuguhi foto-foto hasil riset tentang karakteristik tanah di bawah laut pasca tsunami di Aceh.
“Saya sempat dibuat inferior karena perguruan tinggi kita sendiri belum satupun waktu itu yang melakukan hal serupa. Menyadari pentingnya mengatasi problem pasca tsunami, sepuluh tahun pasca bencana tsunami Aceh, BNPB di bawah kepemimpinan Mayor Jendral (Purn) Syamsul Ma'arif memberi fasilitas riset terkait tsunami kepada sejumlah perguruan tinggi,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Zainuddin, riset dan teknologi yang akan dikembalikan ke Kemendikbud diharapkan bisa membangkitkan kembali aktivitas riset dan pengembangan teknologi.
“Hanya saja berhasil tidaknya masih sangat tergantung kepada faktor kepemimpinan. Dibutuhkan kepemimpinan di Kemendikbud yang memang memiliki tradisi, pengalaman dan wawasan kuat di bidang pengembangan ristek,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Kediri Tindaklanjuti SE Kemendikbud saat Bulan Ramadan
- Kemendikbudristek RI Beri Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 kepada Pemkot Mojokerto
- Disaksikan Kemendikbud, UPN Veteran Jatim Canangkan Zona Integritas Serentak di 7 Fakultas