Ketua Majelis Wakil Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Jombang Syarif Hidayatulloh menyikapi maraknya pengibaran bendera Khilafah di beberapa daerah di Indonesia.
- Pakai Sandal Jepit Tak Akan Ditilang, Kakorlantas Polri: Kalau Pakai Sepatu Ada Perlindungan Lain
- Banyak Pengaduan, Bupati Kediri Hentikan Tes Perangkat Desa
- Jadi Anggota GNLC Pertama di RI, Surabaya Siap Berbagi Praktik Terbaik dalam Konferensi UNESCO
"Pemerintah harus bersikap tegas dalam hal ini, sebagai evaluasi kejadian seperti pengibaran bendera dilingkungan pendidikan tidak terulang," tutur Syarif Hidayatulloh yang juga salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, Jombang, Selasa (30/7).
Ketua Komisi D DPRD Jombang ini juga menegaskan bahwa perlu ada penelusuran terhadap oknum-oknum yang melakukan gerakan tersebut. Agar kedepan menjadi pembelajaran, juga dalam upaya penindakan secara tegas oleh Pemerintah.
"Kewajiban Pemerintah untuk menelusuri oknum-oknum Guru, oknum Ustad, dan juga oknum Pembina. Karena saya yakin mereka perlu pembelanjaran lebih lanjut kedepannya," ungkap Gus Sentot sapaan akrab Ketua MPC Pemuda Pancasila Jombang.
Kejadian pengibaran bendera Khilafah di beberapa tempat di Indonesia seperti yang disebar oleh netizen dalam Twiter dengan akun @Karolina_bee11, Sabtu (21/7/2019) beberala waktu lalu yang menyebut lokasinya di MAN 1 Sukabumi.
Dan pengibaran atribut organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Masjid Agung Purwakarta pada acara Dzikir Akbar, Jumat (26/7) lalu. Menjadi atensi tersendiri bagi seluruh elemen bangsa agar Pemerintah bersikap lebih tegas lagi terhadap upaya provokasi tersebut.
Ditegaskan Syarif, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, maka Pemerintah menggalakkan kembali materi nilai-nilai Ideologi Pancasila sebagai bahan pembelajaran dilingkungan pendidikan secara nasional.
"Pemerintah harus meningkatlan pengawasan dilingkungan pendidikan secara berkala. Jangan sampai dilakukan pembiaran, sehingga menjadi bom waktu suatu saat paham radikal bisa berkembang dan memguasai NKRI," terangnya.
"Untuk itu, perlu materi pelajaran nilai-nilai Pancasila secara nasional. Agar rasa nasionalisme semakin kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal," pungkasnya.[bi/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Viral, Mobil Ayla Diamankan Polisi Setelah Melaju Kencang Di Jalan Yang Tergenang Air Hujan
- Menghitung Dampak Pandemi Terhadap Kinerja Pemprov Jatim
- Bupati Blitar: Pagelaran Wayang Bisa Tingkatkan Wawasan Sejarah Indonesia