Mengantisipasi sewaktu-waktu dibukanya kembali pengiriman pekerja migran indonesia (PMI) ke luar negeri. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang gelar sosialisasi kesiapan protokol kesehatan terhadap penyalur perusahaan penempatan pekerja migran indonesia (P3MI). Senin (27/7)
- SIER Gelar Donor Darah: Bersama Menebar Kebaikan di Usia Ke-51
- Sulit Dapat Pupuk, Petani Bangkalan Tuntut Dispertahorbun Bangun Kios di Desa
- Lebih dari 110 Ribu Tiket Kereta Lebaran Sudah Terjual, H-3 Paling Favorit
"Kegiatan sosialisasi ini dilakukan bentuk pemikiran kami, untuk mengantisipasi sewaktu-waktu pengiriman pekerja migran dibuka secara nasional, namun tetap menerapkan protokol kesehatan di pandemi Covid-19 ini. Maka dari itu kami menyiapkan semua. Jika ditanya sewaktu-waktu oleh Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, kami pun siap," ujar Yoyok Wardoyo, Kepala Disnaker Kabupaten Malang.
Yoyok juga mengatakan, bahwa akibat pandemi Covid-19 ini, sebanyak 680 orang calon Pekerja Migran Indonesia atau PMI asal Kabupaten Malang harus tertunda keberangkatannya.
"Calon pekerja migran yang sudah ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan yang akan berangkat di Kabupaten Malang adalah 680 orang dan itu ditunda karena pandemi Covid-19. Mereka semua sudah memenuhi syarat di sistem Kemnaker RI. Apabila nanti dibuka, tentu mereka nanti akan diprioritaskan," ujar Yoyok.
Lebih jauh, Yoyok memaparkan, bahwa para PMI itu memiliki tujuan bekerja di negara-negara yang berada di Asia-Pasifik. Misalnya seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan dan lainnya.
"Selama ini kan Timur Tengah di memoratorium. Kita ke Asia-Pasifik. Itu kan kewenangan kementerian yang menentukan negara tujuan," tukasnya.
Yoyok juga menambahkan, para calon PMI yang hendak berangkat ke luar negeri itu harus memenuhi segala persyaratan, utamanya kesehatan.
Selain itu, Yoyok juga menjelaskan, bahwa sejauh ini para PMI yang pulang ke Kabupaten Malang tidak ada satupun terjangkit Covid-19.
" Ada 1.100 orang yang sudah pulang dari luar negeri pada bulan Maret hingga saat ini dan semua dalam kondisi sehat. Mereka kan pulang langsung di karantina, jadi kan tertib," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gugah Kecintaan pada Museum Sejak Dini, Pemkot Kediri Gelar Lomba Mewarnai Tingkat PAUD dan TK
- Wakil Bupati Bojonegoro Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Toleransi Dan Jauhi Radikalisme
- Sidak Pasar Legi Ponorogo, Gubernur Khofifah Pastikan Stok dan Suplai Bahan Pangan di Jatim Aman Jelang Lebaran