Penolakan Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning untuk disuntik vaksin Covid-19 dari Sinovac, China tidak bisa dianggap remeh.
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, sikap elite PDIP itu bisa membuat rakyat semakin ragu dengan program vaksinasi yang sedang digeber pemerintah.
"Dilematis saat legislator PDIP justru menolak inisiatif pemerintah. Rakyat akan gamang mengenai kesiapan vaksinasi yang akan digulirkan. Tentu disayangkan, karena bisa saja masyarakat akan dihinggapi keraguan terkait vaksin ini," kata Dedi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/1).
Menurut Dedi, sikap Ribka Tjiptaning menolak divaksin dan memilih untuk membayar denda karena tidak divaksin, seolah menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 tidak sepenuhnya didukung oleh PDI Perjuangan.
"Ini penanda jika kebijakan vaksinasi tak cukup kuat mendapat dukungan bahkan dari sesama kader PDIP, yang notabene rumah politik Presiden Jokowi," tandasnya.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning dengan tegas lantang menolak untuk divaksin Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan Ribka dalam Raker dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR bersama Kementerian Kesehatan, BPOM dan PT Bio Farma di Komisi IX DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1).
"Saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap (ngga mau divaksin) ," kata Ribka di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Ribka Tjiptaning Diperiksa KPK 3,5 Jam Terkait Rekomendasi Vendor di Kemnaker
- Hasil Survei IPO: Anies dan Prabowo Bersaing Ketat