Karena spontanitas menjadi penyebab kerumunan saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Padahal kerumunan yang terjadi di sekitar Jokowi tak menampakkan adanya penerapan prokes oleh masyarakat.
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf menanggapi, bahwa Jokowi seharusnya paham bahwa kerumunan karena alasan cinta bukan penghalang bagi penularan virus.
"Penularan Covid-19 nggak kenal alasan, Pak Presiden. Mau sengaja mau nggak, mau karena cinta atau nggak. Virus nggak kenal maksud dan tujuan," ujar Gde Siriana di akun Twitter pribadinya, Rabu (24/2).
"Dia tahunya hanya mencari inang lalu hidup berkembang di sana," imbuhnya.
Dia pun berharap ada teguran bagi Jokowi dari Satgas Covid-19. Sebagaimana Satgas Covid-19 tegas menegur masyarakat yang abai pada protokol kesehatan.
"Semestinya Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas berani menegur Presiden. Covid-19 saja nggak pilih-pilih. Ini contoh baik untuk masyarakat," tandasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer