Pemerintah Indonesia menutup penerbangan dari dan ke China dengan tujuan meminimalisir risiko masuknya wabah virus corona ke tanah air.
- AS Terus Tambah Tarif Impor Trump untuk China Hingga 145 Persen
- Pelindo Reg 3 Capai Kinerja Positif di Tahun 2023
- Menko Airlangga: Perlu Inovasi dan Optimisme untuk Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi 2022
Namun keputusan pemerintah ini dinilai justru akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Seperti dikatakan ekonomi Center of Reform on Economic (CORE), Piter Abdullah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).
"Kita belum ada hitungan berapa besar dampaknya, karena kita juga belum tahu ini akan berapa lama. Tapi menutup penerbangan memang harus dilakukan," kata Piter.
Pada dasarnya, ia tak memungkiri bahwa kebijakan tersebut akan memengaruhi ekonomi Indonesia yang banyak bekerja sama dengan China. Terlebih ditambah dengan kebijakan penyetopan impor barang bahan baku dari China.
Namun demikian, ia menilai langkah tegas ini tak akan sampai memengaruhi hubungan baik yang sudah terjalin antara Indonesia dengan negeri tirai bambu ini, baik hubungan dagang meupun bilateral.
"Tidak akan memperburuk hubungan dagang. Ini kan musibah," tandasnya memastikan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mendag Sebut Pada 2030, E-commerce Akan Kuasai Ekonomi Digital Hingga 33 Persen
- Kakanwil Kemenkumham Jatim Ajak Masyarakat Beli Produk Narapidana
- Pelatihan Digitalisasi Pemasaran, Cara Disparbudpora Bondowoso Genjot Promosi Wisata