Kabar duka datang dari Badan SAR Nasional (Basarnas). Salah seorang tim penyelam bernama Syachrul Anto meninggal dunia dalam proses pencarian korban pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
- Libur Maulid Nabi, Gunung Bromo Dikunjungi 9.061 Wisatawan
- Sejarah Wong Laut Desa Sungsang Dipamerkan di Jakarta
- Yuk Saksikan Surabaya Vaganza: Ada Parade Bunga dan Budaya hingga Kirab Lampion
Leader Indonesia Diving Rescue Team (IDRT), Bayu Wardoyo seperti Kantor Berita Politik RMOL mengatakan, Syachrul Anto adalah penyelam handal, dia memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dalam beberapa proses pencarian kecelakaan di laut, dia sering diikutkan.
Kronologi gugurnya Syachrul Anto. Pada pukul 22.10 WIB, Basarnas membawa pasien kecelakaan (Syachrul Anto) ke RSUD Koja, Jakarta Utara.
Syachrul adalah pasien kecelakaan yang tenggelam pada saat proses evakuasi korban Lion Air, dengan kondisi dalam keadaan tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, tidak ada napas.
Pukul 22.30 WIB telah dilakukan pemeriksaan korban di IGD RS Koja dan nyatakan sudah meninggal.
Dokter RS menyarankan untuk dilakukan otopsi ke RSCM guna mencari penyebab pasti kematian, akan tetapi dari Basarnas dan keluarga menolak dan ingin langsung di bawa keluarga untuk disemayamkan.
Penyebab gugurnya Syachrul Anto menunggu informasi resmi dari Basarnas.
Adapun jenazah almarhum sudah diterbangkan ke Surabaya bersama keluarga pada pagi tadi pukul 05.00 WIB.
"Yang mengurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS Koja sampai ke kampung halamannya, dimakamin juga pakai cara Basarnas," kata Bayu Wardoyo di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Libur Panjang, 66.000 Wisatawan Kunjungi Kebun Binatang Surabaya
- Serunya Berpetualang ke Gunung Bromo Selama Libur Lebaran 2024
- Dapat Kucuran Dana Rp 500 Juta, Wisata Suko Sewu Ponorogo Berbenah