Penceramah Ustadz Khalid Basalamah dalam potongan video yang viral di Medsos menyebut jika mempunyai wayang (boneka) lebih baik dimusnahkan atau dihilangkan.
- Soal Susu Gratis, TKN: Tak Ada Putusan Bawaslu Sebut Gibran Langgar Aturan
- Jika Reshuffle Batal Dilakukan, Jokowi Dianggap Tak Peduli Rakyat
- Dukungan Nelayan Gresik Menguat, Demokrat Gelar Lomba Perahu Klotok
Khalid Basalamah pun berucap tanpa mengurangi penghormatan tradisi dan budaya dan juga menjatuhkan pihak lain. Bahwa seharusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya, jangan di balik budaya diIslamkan.
Ucapan tersebut ditanggapi Karyani Mudo Carito, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Ngawi. Menurutnya, apa yang dikatakan Khalid Basalamah jangan ditanggapi secara serius apalagi terprovokasi dengan ucapan itu. Dikhawatirkan malah berujung pada unsur SARA.
"Yang penting kita jangan terprovokasi hal-hal seperti itu. Kalau kita terprovokasi ujung-ujungnya kan SARA. Iya mungkin dia tidak tahu tentang sejarah, itu saja," terang Karyani dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (15/2).
Lanjut Karyani, seharusnya wayang dihargai sebagai kearifan lokal yang harus dimanfaatkan secara baik dan bijak. Apalagi keberadaan wayang merupakan sarana syiar agama warisan Wali Songo. Bahkan sesuai filosofinya dalam cerita pewayangan selalu mengajarkan tentang kebaikan bukan sebaliknya.
Selain itu, kata dia, wayang merupakan produk seni budaya yang mengalir dari masa ke masa dengan berbagai adaptasi dan pengayaan, sehingga tidak hanya ekspresi seni tetapi juga mengandung makna kehidupan atau moral dan etika masyarakat yang terus maju.
"Ngapain kok menyalahkan wayang padahal dia kan ustadz. Seharusnya bicara soal agama bukan wayang. Kalau masalah budaya biar orang budaya yang bicara dan bukan ranahnya ustadz bicara budaya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KSH Curhat Soal Air PDAM, Wali Kota Eri Cahyadi Sigap Beri Solusi
- Kuatkan Gerakan Nasionalisme, Kominfo Gelar Wayangan di Ngawi
- Wayang Dibanting Dalang Yogya