Perempuan Cantik Ini Diteror Pelecehan Seksual Oleh Teman SMP Selama 10 Tahun

NRS, wanita asal Surabaya yang menjadi korban teror pelecehan seksual saat melapor ke Polda Jatim/ist
NRS, wanita asal Surabaya yang menjadi korban teror pelecehan seksual saat melapor ke Polda Jatim/ist

Diteror pelecehan seksual selama 10 tahun, seorang perempuan cantik asal Surabaya berinisial NRS akhirnya melapor ke Polda Jatim. Pelaku teror pun diamankan. 


Hal ini dibenarkan Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon pada awak media, Minggu (19/5). 

AP, pelaku berinisial itu diamankan tanpa perlawanan di rumahnya.

"Sudah kita amankan yang bersangkutan di rumahnya, tidak ada perlawanan," ujar Charles.

Menurut Charles, penangkapan terhadap AP dilakukan setelah menerima laporan dari korban. Pihaknya lantas menelusuri jejak digital, identitas, dan keberadaan terduga. Saat itu pihaknya langsung mendatangi ke rumah AP.

"Setelah profiling terduga, kami melakukan penjemputan terduga di rumahnya di Surabaya, kami masih melakukan pemeriksaan (AP)," ujarnya.

NRS sendiri bercerita mengalami  teror pelecehan seksual selama 10 tahun dari AP yang notabene teman Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

"Saya mengalami pelecehan dan teror lebih dari 10 tahun oleh teman SMP. Awalnya saya niat baik dan saya ekstrovert, tapi dia introvert sekali. Ternyata kebaikan saya disalahartikan. Dikira saya suka sama dia," ujarnya di Polda Jatim, Sabtu (18/5).

NRS mengaku sudah pernah menolak AP dengan cara baik-baik dan cara kasar. Tapi terduga tidak berhenti meneror dan berlanjut sampai sekarang.

Ia menerangkan berbagai bentuk teror dialami sejak 2014. Tepatnya, ketika duduk di bangku kelas 2 SMA sampai 2024. Teror banyak dilakukan AP melalui media sosial.

"440 akun di twitter meneror saya. Isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto," ujarnya.

Selain teror melalui media sosial, ia mengaku juga mendapat teror secara langsung. Bahkan, begitu juga pada para mantan kekasihnya.

"Pengancaman juga ada, ketika saya ada yang dekati itu diancam akan dibunuh oleh dia dan menurut saya itu yang paling parah. Dia itu posesifnya kalau ada cowok yang dekat sama saya akan dibunuh, dia pun mengakui," ucapnya.

NRS juga mengaku memang tidak pernah mengalami tindak asusila secara langsung. Akan tetapi dia merasa geram dan takut dengan ulah terduga. Selain teror dan ancaman, terduga kerap mengirim foto alat kelaminnya berulang kali melalui Instagram dan Twitter.

"Dia kirim foto lewat DM Instagram, di 2018 tahun terhancur dan tersiksa hidup saya. 2020 saya gregetan dan samperin dia dan itu yang terakhir saya ketemu dia. Yang berbau porno itu berbentuk foto dan difantasikan ke (foto) badan saya," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news