Pergelaran seni Festival Mahakarya Berhasil Pukau Ribuan Pengunjung

. Ribuan warga Kota Kediri terlihat memadati sepanjang jalan Pk Kusuma Bangsa Sabtu (20/7) Malam. Mereka datang untuk melihat pertunjukan pentas musik, tarian, teater dan bazar UMKM. Ini merupakan rangkaian kegiatan hari jadi Kota Kediri ke 1140.


Kesenian yang di tampilkan tidak hanya mengenai unsur budaya, melainkan juga kompilasi perpaduan modern.

"Para peserta, mulai penari, penyanyi, pemain musik, hingga penabuh gamelan, tidak hanya orang dewasa, tapi juga pelajar mulai SD hingga SMA sederajat. Dengan demikian, kegiatan seperti ini dapat menyatukan antar generasi serta menjaga kekompakan. Karena, untuk menampilkan karya yang maksimal diperlukan persiapan yang matang," Terang Hery Purnomo, kepala kantor Kecamatan Kota Kediri.

Selain itu, masih kata Heri, kegiatan ini juga sebagai wadah bagi para pelajar yang mempunyai bakat di bidang kesenian serta pelaku seni untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dalam kegiatan ini, selain musik dan tari, peserta juga menampilkan cerita rakyat yang menjadi ikon Kota Kediri, yaitu ‘Maling Gentiri’.

"Alur cerita diawali dengan penampilan para penari yang diikuti dengan munculnya tokoh utama perempuan yang memimpin sebuah daerah. Beberapa penari cilik menyambung tarian yang sebelumnya dibawakan dengan irama khas daerah Jawa Timur," imbuhnya

Para penari cilik ini, menceritakan kehidupan di sebuah desa yang nyaman, aman, dan tentram dengan hasil bumi yang melimpah. Namun di tengah-tengah kehidupan damai di desa, ada tokoh yang merampas hasil panen mereka dan menebar teror. Penonton sempat tersentak, saat sinden yang mengiringi alur cerita menyanyikan lagu ‘Lingsir Wengi’.

Masih menurut Herry, dengan membawakan cerita rakyat yang ada di Kota Kediri, juga mengingatkan kembali bahwa Kota Kediri mempunyai cerita yang menjadi bagian dari sejarah Kota Kediri. [ndik/mkd]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news